"Ini tidak boleh, kasihan masyarakat itu sampai harus diberi sanksi, tidak boleh berjualan dan sebagainya demi mematuhi peraturan pemerintah," ungkap Abdul Mu'ti.
"Sementara ada kelompok elit tertentu (yang dibiarkan). Ini tidak hanya kasus acara Habib Rizieq ya, tapi juga misalnya kerumunan pilkada yang secara tegas diatur bahwa tidak boleh ada pengerahan massa," imbuhnya.
"Ternyata juga dilanggar begitu saja dan sanksi-sanksi yang katanya akan diberlakukan oleh Bawaslu ternyata jauh panggang dari api," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 4.57:
Satgas Covid-19: Jangan Egois
Di tengah kondisi pandemi Covid-19, Wiku Adisasmito menyayangkan masih terjadinya kerumunan.
Oleh karenanya, ia berharap tidak ada lagi kerumunan massa yang dilakukan oleh pendukung Habib Rizieq, maupun semua masyarakat lainnya.
"Kami berharap kejadian kemarin adalah kejadian yang terakhir," ujar Wiku, dalam acara Kompas Siang, Jumat (13/11/2020).
"Karena hal ini berimplikasi terhadap potensi penularan dan peningkatan kasus yang sangat besar," jelasnya.
Baca juga: Inilah Sosok Serka BDS yang Sempat Ditahan setelah Buat Video Sambutan untuk Habib Rizieq Shihab
Wiku Adisasmito kembali mengingatkan bahwa penyebaran Covid-19 masih terjadi.
Sehingga protokol kesehatan masih tetap harus dilakukan, mulai dari menjaga jarak dan termasuk wajib menggunakan masker.
Ia meminta untuk tidak ada yang egois dengan hanya memikirkan kepentingan dirinya sendiri.
"Jangan egosi kita harus ingat bahwa jika kita berkerumun maka kita dapat membawa malapetaka di masa pandemi ini," tegasnya.
"Kerumunan akan menyulitkan kita untuk jaga jarak, ditambah jika kita tidak menggunakan masker akan meningkatkan risiko penularan yang lebih besar lagi," imbuh Wiku.
"Kelalaian atau pun ketidakpedulian terhadap kondisi ini, serta terhadap protokol kesehatan dapat membahayakan nyawa manusia," pungkasnya. (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)