"Demo bisa meledak menurut saya karena rangkaian 411 yaitu presiden tidak datang yang demo tidak bisa presiden," ungkap pria 60 tahun ini.
Baca juga: KAMI Bahaya bagi Pemerintah Jokowi? Mahfud MD Justru Ragukan Sikap Kritis dari Gatot Nurmantyo dkk
Lebih lanjut, Gatot bercerita mengenai momen di mana Jokowi sempat bertanya padanya.
Jokowi bertanya apakah harus mendatangi para pendemo 212.
"Maka 212 ini tidak butuh maka ada satu pemicu di situlah saya bersilat orang lain begini-begini, terakhir beliau bertanya pada saya."
"'Panglima saya hadir enggak di 212?' 'Tergantung presiden, saya sebagai Panglima TNI mengamankan, kalau presiden berani saya amankan'," ceritanya.
Gatot menduga, kata-kata berani itu bisa menggugah presiden untuk datang ke acara 212.
Sedangkan pengamanan presiden tidak sebesar massa yang datang untuk demo.
"Kata-kata berani itu saya yakin beliau akan tersinggung maka begitu saya demikian, beliau katakan 'Bismillah saya datang'," ungkap Gatot.
"Kekuatan Paspamres taruhlah 400 tidak bisa melawan jutaan orang situ walaupun niatnya baik, contohnya 212 salaman saja ingin presiden," sambungnya. (TribunWow.com/Mariah Gipty)