Ia tidak ingin proses demokrasi ini dirusak atau dikotori oleh sampah-sampah yang tidak mengerti maksud demokrasi itu sendiri.
"Kalau media sosial enggak bisa dong seenaknya perut orang bercerita kemudian menghujat, mencaci maki orang, intoleransi, mengkafir-kafirkan orang, menolak Pancasila, rusak demokrasi dan lain-lain," ujar Ali Ngabalin.
"Saya kira tidak boleh. Negeri ini tidak boleh dikotori oleh sampah-sampah demokrasi," tegasnya.
Seperti yang diketahui, terbaru, beberapa aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) ditangkap atas dugaan melakukan ujaran kebencian dan melanggar UU ITE menyusul aksi demo menolak UU Cipta Kerja.
Namun dalam hal ini, Ali Ngabalin mengatakan bahwa penangkapan kepada mereka tidak hanya semata-mata karena merupakan anggota dari KAMI.
Melainkan memang bagian dari penegakkan hukum di Tanah Air yang dilakukan oleh pihak kepolisian.
Baca juga: Mahfud MD Bantah Pemerintah Tuding SBY dan AHY Dalangi Demo Tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja
Meski begitu, Ali Ngabalin tidak lantas melarang ataupun membatasi setiap warga negara untuk menyampaikan pendapatnya.
Dikatakannya bahwa meski sebagai negara demokrasi, namun tetap saja harus mengedepankan keamanan dan kedamaian.
Oleh karenanya, Ali Ngabalin berharap banyak kepada pihak keamanan sekaligus penegak hukum untuk menjalankan perannya sebaik mungkin dalam mengawal setiap proses demokrasi.
"Negeri ini harus aman dan damai," katanya.
"Maka polisi hadir sebagai institusi negara, polisi negara, dia harus mengambil langkah-langkah untuk bisa memberikan situasi yang aman," pungkasnya. (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)