Kabar Tokoh

Beberkan Alasan Jarang Tampil di Depan Publik, Prabowo: Tidak Boleh Terlalu Banyak Bicara

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjelaskan alasannya jarang tampil di publik, diunggah Senin (12/10/2020).

TRIBUNWOW.COM - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengakui dirinya jarang tampil di publik sejak masuk di pemerintahan.

Dilansir TribunWow.com, hal itu terungkap dalam tayangan di kanal YouTube iNews, diunggah Senin (12/10/2020).

Awalnya Prabowo menjelaskan tugasnya sebagai Menteri Pertahanan selama ini di Kabinet Indonesia Maju.

Sejumlah survei menyimpulkan nama Menhan Prabowo Subianto masih menjadi kandidat kuat yang akan bertarung di Pilpres 2024 nanti. (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

Baca juga: Sempat Terperangkap Massa Demo UU Cipta Kerja, Prabowo: Niatnya Baik, tapi Ada yang Panas-panasin

"Sektor pertahanan itu hakikatnya adalah menjaga kemerdekaan kita, kedaulatan kita dari luar, dari negara asing," papar Prabowo Subianto.

Ia lalu mengungkapkan fakta terkait pertahanan Indonesia.

Menurut Prabowo, ada musuh-musuh orang dalam yang dipakai oleh negara luar.

Maka dari itu, pertahanan tidak dapat sebatas menjaga perbatasan ke luar negeri.

"Negara asing tapi sering memakai orang dalam, jadi kita tidak bisa juga bilang, 'Kita jaga perbatasan saja'," ungkap Prabowo.

Ia menjelaskan masalah keamanan menjadi alasan utamanya jarang tampil di hadapan publik.

Prabowo menerangkan ia memang tidak dapat berbicara terlalu banyak tentang strategi pertahanan ke masyarakat umum.

"Dalam hal ini, masalah security, keamanan, kerahasiaan, itu sangat penting," terang Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.

"Jadi salah kalau Menteri Pertahanan banyak bicara, 'kan begitu," lanjutnya.

Tidak hanya itu, ia merasa tidak dapat membicarakan kekuatan militer Indonesia.

Baca juga: Santer Isu Prabowo-Puan untuk Pilpres 2024, Sufmi Dasco Bongkar Hasil Rapat: Nanti Kita Putuskan

Prabowo menjelaskan hal itu penting agar orang asing tidak sepenuhnya mengetahui kekuatan dan kelemahan pertahanan di Indonesia.

"Saya enggak boleh cerita kekuatan kita segini, kita akan begini, kita akan beli alat ini. Enggak benar," tegas purnawirawan TNI tersebut.

Halaman
123