"Gila aja ini. Itu saya rasa bisa dituntut," kecam mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini.
Ahok menegaskan dirinya ingin mengubah sistem semacam itu.
"Kita lagi ubah sistem itu," tegasnya.
Ia lalu mengungkapkan fakta lain tentang perusahaan Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri).
Politisi asal Belitung ini menyebutkan Peruri meminta sejumlah uang dari Pertamina untuk membiayai pergantian proyek.
Nilai proyek yang diminta itu bahkan mencapai setengah triliun rupiah.
"Saya dipaksakan tanda tangan digital. Tapi Peruri gendeng juga, masak minta Rp500 miliar untuk minta proses paperless di kantor Pertamina?" singgung Ahok.
"Itu BUMN juga, sama saja sudah dapat Pertamina, enggak mau kerja lagi, tidur 10 tahun. Jadi ular sanca, ular piton?" sindirnya.
Lihat videonya mulai menit 3:50
(TribunWow/Elfan Nugroho/Brigita)