TRIBUNWOW.COM - Mantan Danpuspom TNI, Mayjen TNI (Purn) Syamsyu Djalal angkat bicara terkait penyerangan Polsek Ciracas, Jakarta Timur oleh sejumlah oknum TNI pada Sabtu (29/8/2020).
Menurut Syamsu Djalal, oknum-oknum TNI yang terlibat serangan Polsek Ciracas tidak seratus persen salah.
Dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Indonesia Lawyers Club pada Rabu (2/9/2020), Syamsu menilai, atasan oknum-oknum itu harusnya ikut diperiksa terkait serangan di Polsek Ciracas.
• Singgung Kejanggalan Penyerangan Polsek Ciracas di ILC, Pengamat Militer: Belum Ada yang Bisa Jawab
"Tapi ingat enggak ada prajurit yang salah 100 persen, komandan juga."
"Kita itu step up, 2-3 (tingkat di atasnya) harus diperiksa juga," jelas Syamsu.
Lalu, Syamsu menyinggung bahwa TNI sebenarnya adalah bagian dari rakyat itu sendiri.
"Dan TNI itu adalah rakyat, dari rakyat, untuk rakyat dan berada di lingkungan rakyat."
"Jadi enggak bisa dipisah-pisahkan itu," lanjutnya.
Meski demikian, Syamsu mengatakan bahwa rasa korsa dalam serangan Polsek Ciracas itu salah.
• Oknum TNI Serbu Polsek Ciracas, Sutiyoso Ungkit Rasa Bosan Pasukan Tempur: Punya Agresivitas Tinggi
Diketahui, Polsek Ciracas terjadi akibat adanya hoaks anggota TNI dikeroyok.
Padahal, anggota TNI yang bersangkutan mengalami kecelakaan tunggal.
Sehingga, Syamsu meminta agar oknum-oknum yang terlibat segera dihukum.
"Jadi jiwa korsanya yang salah, itu harus dihukum sesuai dengan pelanggaran pidana yang dilakukannya," kata dia.
Namun, Syamsu merasa para oknum itu tak perlu dipecat.
"Itu harus tuntas, tapi apakah perlu dipecat ya? Itu ditahan dulu lah," katanya.