"12 orang ini adalah prajurit TNI Angkatan Darat," jelasnya.
Selain 12 orang tersebut, ada 19 orang lagi yang diduga terlibat penyerangan.
"Tetapi ada 19 orang lagi yang sudah dalam indikasi dan saat ini dalam proses pemanggilan. Jadi total nanti ada 31," kata Andika.
Ia menyebutkan pemeriksaan akan berlangsung tertutup.
"Pemeriksaan ini akan berlangsung dan akan dipenuhi semua kebutuhan administrasi, sehingga mereka tidak akan bisa komunikasi dengan orang di luar," papar jenderal 55 tahun ini.
Andika menyebutkan, pihak penyidik menduga jumlah tersangka akan terus bertambah.
Pasalnya jumlah massa yang terlibat penyerangan pada Sabtu (29/8/2020) dini hari itu sangat banyak.
"Berdasarkan penelusuran, tidak akan berhenti di sini karena begitu banyak sebetulnya yang ada pada saat malam kejadian," ungkap mantan Pangkostrad ini.
• Penyerangan Polsek Ciracas Dipicu Kabar Oknum Prajurit TNI Dikeroyok, Ternyata Jatuh dari Motor
"Jadi kami yakin 31 ini adalah bagian dari pengembangan pertama. Kami akan terus dan kami tidak akan menyerah," lanjut Andika.
Tidak hanya itu, Andika membuka kesempatan bagi masyarakat untuk memberikan informasi terkait penyerangan.
Diketahui sejumlah warga sipil dan pertokoan warga turut menjadi korban dalam tindakan pengrusakan.
"Oleh karena itu, saya juga memohon bantuan kepada seluruh warga masyarakat untuk memberikan informasi," kata Andika.
"Selain kami melakukan pemeriksaan secara fisik, secara elektronik, segala macam yang kami bisa lakukan bantuan, kami juga ingin informasi dari masyarakat," tegasnya.
Andika menunjukkan nomor Ketua Tim Penyelidik yang dapat dihubungi masyarakat.
"Kami mohon informasi, segala informasi yang diketahui masyarakat maupun prajurit TNI Angkatan Darat tentang para pelaku. Kami tunggu informasinya," tambah dia. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)