"Saya tetap bertahan untuk bisa mengamankan korban," lanjutnya.
Ia menyebutkan pemukulan itu terjadi saat polisi berupaya mengevakuasi warga dari rumah.
Andy menjelaskan massa sempat setuju untuk menghentikan aksi, tetapi mereka kembali mencegat proses evakuasi.
Oleh karena fokus menangani korban, Andy mengaku sampai tidak ingat jumlah pukulan yang dilayangkan kepadanya.
"Saya tidak ingat," ungkap dia.
"Pada waktu itu mereka menyetujui akan keluar rumah, tapi pada saat perjalanan di tengah jalan dicegat sama mereka dan saya berupaya untuk melindungi korban," katanya.
Diketahui tiga orang anggota keluarga terluka dalam kejadian tersebut.
Ketiganya kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Indriati Solo Baru, Sukoharjo.
"Tadi malam kena pukul dan lempar sehingga mengalami luka robek di kepala," terang Andy.
"Saat ini sedang dirawat," jelasnya.
• Kasus Penyerangan oleh Ormas di Pasar Kliwon Solo, Polisi Telah Identifikasi Pelaku Pembubaran
Sementara itu, dalam tayangan Kabar Petang di TvOne, Andy Rifai menjelaskan kronologi kejadian.
Diketahui kelompok warga ini curiga pihak keluarga mengadakan kegiatan yang berkaitan dengan aliran kepercayaan syiah.
Meskipun begitu, keluarga telah mengklarifikasi acara tersebut adalah pengajian bersama menjelang pernikahan keesokan harinya.
"Tadi malam kita mendapat informasi bahwa dari kelompok intoleran itu berusaha menggeruduk ke rumah salah satu warga di situ, yang menganggap ada kegiatan yang menurut mereka tidak sesuai," papar Andy Rifai.
Setelah mendapat informasi, polisi langsung mendatangi lokasi kejadian.
"Kemudian kita melakukan negosiasi kepada mereka untuk membubarkan diri," ungkap Andy.
"Pada saat pengevakuasian itu ternyata dari kelompok mereka melakukan tindakan yang melukai," tambahnya. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)