TRIBUNWOW.COM - Ketua Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Solo Arief Syarifudin mengklarifikasi tuduhan organisasi masyarakat (ormas) yang menggerebek rumah warga di Solo.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Apa Kabar Indonesia Malam di TvOne, Minggu (9/8/2020).
Diketahui sekelompok orang menyerang rumah warga yang tengah mengadakan acara keluarga di Mertodranan, Pasar Kliwon, Solo pada Sabtu (8/8/2020) malam.
• Fakta Oknum Ormas di Solo Bubarkan Acara Pernikahan, Sempat Bubarkan Diri hingga 3 Orang Jadi Korban
Melalui Arief, pihak keluarga menjelaskan acara tersebut adalah pengajian untuk menyambut pernikahan keesokan harinya.
"Sebenarnya untuk acara tersebut merupakan acara keluarga. Yang diundang hanya kerabat, saudara-saudara, karena hanya mengadakan pengajian doa atau dibilang midodareni," jelas Arief Syarifudin.
Ia mengaku tidak tahu bagaimana acara pribadi tersebut sampai diketahui massa.
"Untuk berita sampai bocor itu dari pihak keluarga juga tidak tahu-menahu," paparnya.
Arief juga membantah GP Ansor terlibat dalam aksi yang meresahkan warga tersebut.
Ia bahkan mengecam tindakan kelompok massa yang dianggap main hakim sendiri.
Menurut Arief, kelompok massa ini curiga keluarga mengadakan acara yang tidak sesuai dengan syariat Islam.
Namun pihak keluarga sudah mengklarifikasi melalui Arief, acara tersebut adalah adat midodareni dalam rangka menyambut pernikahan.
"Memang yang tujuan yang pertama ingin membubarkan acara pengajian yang mereka anggap, mereka sinyalir acara syiah," jelas Arief.
"Padahal kenyataannya dari pihak keluarga mengonfirmasi ke kami, itu bukan acara syiah. Itu hanya doa bersama, istilahnya midodareni sebelum acara pernikahan di pagi harinya," tambahnya.
Arief menambahkan, tiga anggota keluarga terluka dalam peristiwa tersebut.
"Ada tiga orang korban yang saat ini masih dirawat di rumah sakit," paparnya.
• Kronologi Lengkap Ormas Serang Rumah Warga di Solo, Berawal Curiga Kegiatan Syiah: Teriak-teriak