Pilkada Serentak 2020

Respons Achmad Purnomo saat PSI Ditawari Rp 1 M untuk Usung Dirinya di Pilkada Solo: Meleset Terus

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo, dalam acara Kompas Pagi, Minggu (2/8/2020). Achmad Purnomo buka suara terkait dinamika politik di Pilkada Solo 2020, terbaru adalah adanya tawaran kepada PSI untuk berkoalisi.

Purnomo mengatakan bahwa tidak perlu berandai-andai yang terlalu tinggi.

Menurutnya, sudah kecil kemungkinanya untuk bisa tampil di Pilkada Solo 2020.

Dirinya kemudian justru menyinggung soal kegagalannya di PDIP lantaran tidak mendapatkan rekomendasi meski sudah diusulkan oleh Ketua DPC sekaligus Wali Kota Solo saat ini, FX Hadi Rudyatmo.

"Jangan mengandai-andai. Dari dulu meleset terus," kata Purnomo.

"Udah diusulkan pengurus cabang saja meleset kok. Sekarang berandai-andai lagi jangan," ungkapnya.

PSI Setia Dukung Gibran di Solo, Refly Harun Sebut Tak Bisa Lepas dari Jokowi: Fenomena Partai Aneh

Senada dengan Purnomo, Anung memaklumi geliat para partai politik dan diakuinya sebagai bentuk dinamika yang lumrah terjadi menjelang pesta demokrasi lima tahunan itu.

"Biasa saja kondisi seperti ini. Atmosfer mau Pilkada kan seperti itu. Saya kan pernah ikut namanya kontestasi politik (tahun 2015)," ujarnya.

"Biasa seperti itu, namanya politik berkembang, dinamis. Itu ada dinamika di masyarakat," imbuhnya.

PSI 'Tersanjung' Ditawari Rp 1 Miliar untuk Lawan Gibran

Pakar hukum tata negara Refly Harun menilai Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tidak memahami maksud tawaran Rp1 miliar pada pemilihan kepala daerah (pilkada).

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam kanal YouTube Refly Harun, diunggah Jumat (7/8/2020).

Diketahui PSI mendukung Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa dalam Pilkada Solo 2020.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI Solo, Antonius Yogo Prabowo. (KOMPAS.com/LABIB ZAMANI)

 

Ketua DPD PSI Solo Antonius Yogo Prabowo mengaku diajak berkoalisi dengan sejumlah partai politik untuk mendukung penantang Gibran-Teguh.

Refly Harun lalu membacakan kutipan berita dari Kompas.com pada Kamis (6/8/2020) terkait hal tersebut.

"Meski tidak menyebut parpol mana saja yang mengajak berkoalisi untuk melawan putra presiden tersebut, namun dirinya mengaku tidak menyangka dengan adanya tawaran itu," Refly Harun membacakan.

Halaman
123