TRIBUNWOW.COM - Pakar hukum Refly Harun mempertanyakan sikap Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebagai pendukung pemerintahan.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam kanal YouTube Refly Harun, diunggah Jumat (7/8/2020).
Diketahui PSI mendukung putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming Raka bersanding dengan Teguh Prakosa dalam Pilkada Solo 2020.
• Kata Pengamat soal Peluang Achmad Purnomo Maju Lawan Gibran: Fight-nya Terlalu Keras
Ketua DPD PSI Solo Antonius Yogo Prabowo mengaku diajak berkoalisi dengan sejumlah partai politik untuk mendukung penantang Gibran-Teguh.
Hal itu dibahas Refly sambil mengutip berita dari Kompas.com pada Kamis (6/8/2020).
"Adapun hasilnya, diputuskan untuk tetap mendukung anak sulung presiden tersebut," Refly Harun membacakan.
Refly membahas keputusan PSI untuk tetap pada keputusan mendukung pemerintahan Jokowi.
Ia menilai PSI adalah fenomena yang aneh, karena diisi oleh kader-kader anak muda yang seharusnya identik dengan sikap kritis terhadap negara.
Namun di banyak kesempatan PSI justru konsisten mendukung pemerintah.
"Rasanya PSI tidak mungkin lepas dari dukungan terhadap pemerintahan Jokowi, jadi saya katakan PSI ini fenomena partai yang aneh," paparnya.
"Partai anak muda yang biasanya muncul dari rahim kekritisan, tapi ternyata pendukung status quo. Ini yang aneh," lanjut pengamat politik tersebut.
Refly mengungkit PSI kerap menyoroti isu-isu di luar bidang politik.
• Nama-nama Calon Wali Kota Solo Bermunculan, Gibran Rakabuming: Biar Kontestasi Makin Ramai
Menurut dia, hal itu umum dilakukan partai-partai arus utama.
"Lalu kemudian mencari musuh di luar itu, biasanya musuhnya khilafah, intoleransi, dan lainnya," terang Refly Harun.
"Biasanya itu mantra-mantra yang didengungkan oleh para pendukung pemerintahan untuk menjadi alasan agar punya legitimasi stay di sisi pemerintahan karena melawan intoleransi, melawan kelompok anti-NKRI, melawan kelompok khilafah," lanjut dia.