TRIBUNWOW.COM - Kriminolog Universitas Indonesia, Yogo Tri Hendiarto sempat menduga Editor Metro TV, Yodi Prabowo meninggal karena dibunuh.
Namun, Yogo menilai dugaan itu kini sudah tidak relavan.
Dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Apa Kabar Indonesia TV One pada Selasa (28/7/2020), Yogo mengatakan dirinya sempat menduga Yodi dibunuh berdasarkan temuan data saat itu.
• Kriminolog UI Angkat Bicara soal Kematian Yodi Prabowo, Singgung Kemarahan Korban karena Ada Tekanan
"Sebenarnya saat itu kita masih menunggu penjelasan dari polisi yang menyatakan bagaimana data itu menjelaskan mengapa ia sampai menjadi korban yang dibunuh atau menjadi korban bunuh diri," kata Yogo.
Sedangkan saat ini polisi telah mendapat sejumlah bukti bahwa Yodi diduga kuat memang bunuh diri.
Saat itu sempat menduga Yodi dibunuh hanya berdasarkan asumsi.
"Kata data sudah lengkap dan sudah dikroscek dan dipastikan kesimpulannya adalah bunuh diri ada kesempatan orang yang meninggal itu memang dia melakukan bunuh diri, terbunuh atau kecelakaan yang menyebabkan dia meninggal."
"Jadi ketika berita itu diturunkan karena masih dalam aspek asumsi-asumi," jelasnya.
Sehingga ia berpesan bahwa seharusnya harus hati-hati berpendapat atas data-data sebelumnya.
"Jadi memang harus berhati-hati dalam membaca data laporan-laporan berita sebelumnya," tambahnya.
• Makna 4 Tusukan Yodi Prabowo Diduga Bunuh Diri, Ahli Psikologi Forensik: Sesuatu yang Sulit Dijawab
Lalu, Yogo mengungkit kembali bahwa dulunya ia juga sempat menunggu temuan apa lagi terkait kasus Yodi.
"Jadi memang saat itu kita masih menunggu, pada saat itu kami pernah diskusi dengan wartawan menunggu bahwa asumsi-asumsi yang muncul dari temuan-temuan data pada saat itu masil berjalan," katanya.
Namun semenjak polisi menemukan bahwa Yodi membeli sendiri pisaunya hingga positif mengosumsi obat-obatan maka kini dirinya merasa tak janggal,
Ia tak merasa janggal dengan dugaan kuat Yodi bunuh diri.
"Sampai belum ditemukan bahwa pisaunya dibeli Yodi sendiri, menggunakan amphetamine dan kemudian ada alasan-alasan lainnya yang menyebabkan pihak kepolisian bahwa korban memilih atau menjadi pelaku bunuh diri tadi," kata dia.