Lantaran barang bukti itu tak berdasarkan hukum maka polisi menolak keterangan orang tua Yodi tersebut.
"Informasinya dari orang pinter, saya tidak percaya yang kayak gitu. Kalau dari dukun gimana saya menindaklanjutinya?" jelas Tubagus kepada wartawan, Minggu (26/7/2020).
Tubagus juga sempat menyinggung orang kesurupan dalam keterangannya tersebut.
Meski demikian, Tubagus mengatakan pihaknya belum menutup penyelidikan kasus kematian Yodi.
• Fakta Kasus Tewasnya Editor Metro TV, Polisi Sebut Yodi Prabowo Bunuh Diri karena Depresi
Sehingga, ia akan menerima tambahan informasi dari orang lain.
"Cuma informasinya harus mendasar, harus logis, bukan dari orang kesurupan," katanya.
Kata Pakar soal Dugaan Bunuh Diri Yodi
Polisi menyebut dalam konferensi pers pada Sabtu (25/7/2020), menyebut Yodi diduga bunuh diri di tempat yang tidak biasa juga karena pengaruh obat-obatan.
Dari hasil penyelidikan urine Yodi Prabowo positif amphetamine.
Dikutip TribunWow.com dari channel YouTube tvOneNews pada Sabtu (25/7/2020) Psikolog Forensik, Reza Indragiri mengatakan secara umum itu bisa terjadi.
Reza menyebut orang dalam pengaruh obat memang sering melakukan sesuatu di luar akal sehat manusia.
"Sekali lagi secara umum saya menyatakan begini, kalau seseorang sudah menyalahgunakan obat-obatan kita sungguh khawatir."
"Ada psikotik yang terpicu oleh obat-obatan kalau istilah psikosi kita sudah letakan di atas meja untuk membahas kasus secara umum maka rasionalitas kalkulasi akal sehat menjadi luar biasa sulit," jelas Reza.
• Editor MetroTV Yodi Prabowo Diduga Bunuh Diri, Ini Penjelasan Polisi soal Luka Tusuk di Tubuh Korban
Siapapun orangnya, jika terpengaruh obat psikotropika bisa saja melakukan hal-hal di luar logika.
Ia menyebut bisa saja pelaku sendiri tak sadar apa yang telah dilakukannya.