"Yang kedua, citra atau image Pak Jokowi sebagai wali kota yang berhasil di Kota Solo," papar Qodari.
"Saya tidak menyebut reputasi sebagai presiden karena kita bicara Kota Solo. Yang relevan adalah apa yang dirasakan warga Solo ketika Pak Jokowi menjadi Wali Kota Solo," lanjutnya.
Ia menilai hal ini menjadi faktor penting.
Jika Jokowi tidak berhasil memimpin Kota Solo saat itu, maka kemungkinan masyarakat tidak akan percaya dengan Gibran.
"Walaupun Pak Jokowi adalah Presiden Republik Indonesia, tapi kalau dulu dianggap gagal, maka biasanya anak kepala daerah kalau maju dia akan gagal," jelas Qodari. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)