"Mungkin juga," jawabnya singkat.
Namun Erick Thohir enggan membahas lebih lanjut hal itu.
Ia mengaku lebih fokus pada kinerjanya sebagai Menteri BUMN.
"Tapi gini, saya selalu bilang kita diberi amanah. Kita harus lillahi taala jalan kerjain yang memang sesuai dengan programnya," jelas pengusaha media massa tersebut.
"Kalau kita memang jalan sesuai programnya ini dianggap salah, toh bisa di-reshuffle sama presiden," tambah Erick.
Erick menyebutkan sudah menjadi kewajibannya untuk membenahi program BUMN, termasuk memangkas jumlah perusahaan.
"Saya rasa program dari BUMN yang tadinya 800, 140 BUMN harus dikecilkan menjadi 70, ini sebuah keharusan," tegas pendiri Mahaka Group ini.
"Tidak mungkin semua orang bisa mengawasi ratusan perusahaan walaupun dengan tim yang kuat. Lebih baik kita kecilkan BUMN-nya, kita fokuskan," papar Erick Thohir.
• Alasan Jokowi sampai Undang Adian Napitupulu karena Kritik Erick Thohir, Istana: Sebenarnya Baik
Lihat videonya mulai menit 1:50
Tanggapi Tagar #ErickOut dan #2024ErickRI1
Dalam acara tersebut, Erick Thohir juga menanggapi isu perombakan kabinet (reshuffle) yang sebelumnya dilontarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Setelah wacana tersebut muncul, berbagai spekulasi disampaikan oleh warganet terkait posisi Erick Thohir.
Menanggapi hal itu, Erick Thohir mewajarkan jika wacana reshuffle muncul.
"Saya rasa begini, kita itu pembantu presiden. Kita jangan hanya siap diangkat, kita harus juga siap dicopot," kata Erick Thohir.