Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan saat dihubungi dalam tayangan Mata Najwa di kanal YouTube Najwa Shihab, Rabu (8/7/2020).
• Mardani Ali Sera Setuju Bahas RUU PKS, LBH APIK Sindir: Dulu Galak Banget Enggak Mau Sama Sekali
Keputusan dicabutnya RUU PKS kemudian menuai sorotan dari banyak pihak, termasuk korban kekerasan seksual dan aktivis HAM.
Sebagai seorang penyintas, Helga mengungkapkan harapan besar RUU PKS dapat segera disahkan.
"Apa sebetulnya yang Anda harapkan kalau ini memang gol? Itu akan mengubah apa?" tanya Najwa Shihab.
Helga mengungkit latar belakangnya sebagai seorang ibu membuat dia ingin melindungi anak perempuannya, termasuk melalui perjuangan untuk mengesahkan RUU PKS.
"Saya punya dua orang anak perempuan," jawab Helga Inneke.
Ia tampak menghela napas.
"Kalau pun undang-undang ini dulu belum ada dan belum bisa melindungi pemenuhan hak-hak perlindungan dan pemulihan kami, paling enggak undang-undang ini bisa melindungi anak-anak kami kelak," ucapnya tersendat.
Helga merasa masa depan dan kemanan putrinya tidak terjamin dengan hal ini.
"Saya punya dua orang anak perempuan dan saya merasa negara gagal melindungi masa depan mereka, dua anak perempuan saya," ungkapnya.
"Saya punya keponakan perempuan," tambah Helga sambil menghela napas.
Ia mengecam banyaknya pihak yang kontra dengan RUU PKS.
• Ayah Korban Tak Tahu Anaknya Diperkosa Petugas P2TP2A, Akui Tersangka Kerap Menginap di Rumahnya
Helga juga mengungkit alasan DPR mencabut RUU PKS dari Prolegnas dengan alasan sulit untuk dibahas.
"Saya enggak ngerti orang-orang yang tidak suka, yang anti, yang mengatakan ini undang-undang yang sangat sulit untuk diproses," katanya.
"Saya enggak ngerti apa mereka benar-benar punya empati sama kami?" kecam Helga.