"Saya agak banyak mengutip diksi Bapak Presiden ya, jadi ini kalau marahnya Bapak Presiden ditambah sedikit lagi, jangan-jangan Rocky Gerung ikut gabung bersama kita di minggu selanjutnya," katanya.
• Analisis Pidato Jokowi yang Viral, Yunarto Wijaya di ILC: Coba Prabowo yang Marah, Enggak Aneh
Lihat videonya mulai menit ke-1:10:
Deretan Kejadian Sebelum Kemarahan Jokowi
Membahas hal itu, Effendi juga menduga ada deretan kejadian sebelum kemarahan Jokowi meledak.
Awalnya, ia menduga masalah dimulai saat Universitas Teknologi dan Desain Singapura memprediksi pandemi di Indonesia berakhir sekitar Oktober 2020.
Prediksi itu disampaikan pada 5 Mei 2020 lalu.
Keesokan harinya pada 6 Mei 2020 Jokowi menargetkan kurva pertumbuhan kasus baru di bulan Mei harus turun dengan cara apapun.
Effendi menduga kedua peristiwa ini berkaitan.
Ia kemudian menyinggung pidato di Sidang Kabinet tersebut baru dirilis di kanal YouTube Sekretariat Presiden 10 hari kemudian, yakni pada Minggu (28/6/2020).
"Yang menarik adalah acara pada 18 Juni tertutup dan kemudian dinyatakan kembali atau dipublikasikan pada 28 Juni, 10 hari sesudahnya," kata Effendi Gazali.
Namun dalam kurun waktu 10 hari tersebut, Effendi menyebutkan sebetulnya ada momen ulang tahun presiden.
Menurut Effendi, kemarahan presiden seharusnya sudah mereda pada momen tersebut.
"Yang mungkin kita lupakan, pada 21 Juni sebetulnya Bapak Presiden kita ulang tahun. Coba bayangkan, artinya sebuah kemarahan pada 18 Juni harusnya pada 21 Juni bisa agak terobati," ungkap Effendi.
• Haris Azhar Sebut Kemarahan Jokowi Aneh: Apa Kewenangan sebagai Presiden Sudah Tidak Bisa Digunakan?
Effendi menyinggung para menteri pasti memberikan ucapan selamat ulang tahun untuk presiden, baik melalui media sosial maupun datang langsung ke kediamannya.
Meskipun begitu, ucapan selamat itu tidak meredakan kejengkelan Jokowi.