Seperti diketahui, massa GNPF turut serta dalam aksi demonstrasi tersebut.
"Kalau bawa ke ranah hukum, itu 'kan hak masing-masing. Boleh saja, silakan, monggo," kata Edy Mulyadi.
"Kita juga siap saja," tambahnya.
Ia juga menyoroti sikap para kader PDIP yang kemudian melakukan unjuk rasa setelah pembakaran bendera terjadi.
"Apalagi kalau kita tahu ini 'kan kayaknya gagah perkasa banget membela simbol partainya karena merasa terusik, kehormatannya merasa dicemarkan, ada aksi pembakaran bendera partainya," komentar Edy.
• Kontroversi RUU HIP, Ali Ngabalin: Tak Sepatutnya ketika Masalah Muncul Saling Tuduh dan Mencederai
Lihat videonya mulai menit ke-2.00:
Tanggapan Ketua PA 212
Ketua Persaudaraan Alumni 212, Slamet Maarif meminta Partai PDI Perjuangan (PDIP) tidak berlebihan menanggapi pembakaran bendera partainya.
Dilansir TribunWow.com, Slamet Maarif mengatakan kepada PDIP bahwa ada hal yang lebih penting ketimbang pembakaran bendera, yakni terkait nasib ideologi bangsa dan negara, yakni Pancasila.
Hal ini disampaikan Slamet Maarif dalam acara Kabar Petang tvOne, Kamis (25/6/2020).
• Bendera PDI Perjuangan Dibakar Massa, Megawati Soekarnoputri Minta Seluruh Kader Rapatkan Barisan
Slamet Maarif kemudian menilai bahwa aksi pembakaran bendera partai PDIP juga tidak hanya terjadi sekali, namun sudah berkali-kali.
Dirinya juga menyinggung terkait pembakaran bendera PDIP yang justru dilakukan oleh kadernya sendiri.
"Jadi saya pikir beginilah, PDIP enggak usah lebay, enggak usah berlebihan, toh bendera PDI Perjuangan sudah sering dibakar," ujar Slamet Maarif.