"Tapi menurut saya memang mungkin ini disengaja karena mungkin jaksa sendiri tahu bahwa yang menyiram Novel Baswedan bukanlah para terdakwa," kata Ahmad Dhani.
"Jadi kejaksaan ingin memberikan sinyal kepada masyarakat bahwa ini bukan pelakunya," imbuhnya.
Lebih lanjut, menurutnya, jika memang ada investigasi partikelir maka bisa mengetahui kebenaran dari siapa terdakwa saat ini.
Bahkan ia menyakini kedua terdakwa tersebut akan mengakui bahwa bukan dirinya yang melakukan penyiraman kepada Novel Baswedan.
• Ahmad Dhani Sebut Hukuman yang Adil untuk Kasus Novel Baswedan: Eye for an Eye, Mata untuk Mata
Ia lantas menilai banyak kejanggalan yang diperlihatkan dalam penanganan kasus tersebut, mulai dari penyidikan hingga peradilan.
Termasuk tidak ada keseriusan dari para penegak hukum yang dibuktikan dengan hanya diberikan tuntutan selama 1 tahun.
"Jadi kalau misalnya ada investigasi partikelir saya yakin pelaku terdakwa ini bisa mengaku bahwa mereka bukan para pelakunya," kata Ahmad Dhani.
"Dugaan kuat saya karena itu tadi tuntutan jaksa satu tahun itu memang memperlihatkan bahwa ini cuman main-main aja," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 4.05
Novel Baswedan Sebut 2 Dakwaan atas Kasusnya Palsu
Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan mengaku tidak percaya dengan dua terdakwa penyiraman air keras, yang mengakibatkan satu matanya buta.
Dilansir TribunWow.com, Novel Baswedan menganggap bahwa dua terdakwa, Ronny Bugis dan Rahmat Kadir Mahulette bukan pelaku yang sebenarnya.
Hal ini disampaikan Novel Baswedan saat menjadi narasumber dalam acara Mata Najwa, Rabu (17/6/2020).
Sebelumnya Novel mengaku sudah meminta supaya proses penyidikan bisa berjalan objektif dengan mempertimbangkan bukti-bukti yang ada di lapangan.
Termasuk juga melibatkan keterangan dari saksi-saksi yang ada.