"Nyalinya gede banget, saya akui," ungkap dr Tirta.
"Mereka ini lebih berpikir, 'Saya tidak takut apa-apa'," tambah dia.
Meskipun hal tersebut sudah menjadi kultur, dr Tirta tetap memiliki harapan masyarakat akan sadar dan pelan-pelan dalam menjalankan protokol kesehatan.
Ia mengimbau tenaga kesehatan tidak menyerah dalam mengedukasi masyarakat.
"Tapi dari sini kita tidak boleh menyerah. Pasti ada kemungkinan mereka akan mendengarkan," ungkapnya.
"Maka saya dan teman akan edukasi terus-terusan dan memang kita berencana, kalau memang diminta edukasi Gugus Tugas, kami siap-siap saja," tambah dr Tirta.
• Surabaya Jadi Zona Merah Pekat, Risma Tak Peduli soal Status: Hari Demi Hari Melototi Data Pasien
Lihat videonya mulai menit 11:30
Surabaya Jadi Zona Merah Pekat
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku tidak peduli dengan status darurat yang dilekatkan pada wilayahnya.
Seperti diketahui, Surabaya menjadi zona merah pekat dalam wabah Virus Corona (Covid-19) dengan total kasus positif 3.439 per Selasa (9/6/2020).
Risma, sapaan akrabnya, mengaku lebih memedulikan kesehatan warga daripada status tersebut.
• Akhiri PSBB Surabaya Raya, Khofifah Sudah Peringatkan Tingginya Risiko Covid-19: Di Atas Jakarta
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan saat dihubungi dalam tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC) di TvOne, Selasa (9/6/2020).
Awalnya, presenter Karni Ilyas menyinggung status zona merah pada Kota Surabaya.
"Bagaimana Bu Risma melihat fenomena yang terjadi di kota Bu Risma? Yang katanya zona merah ini apa penyebabnya?" tanya Karni Ilyas.