Risma menyebutkan tidak begitu memerhatikan status warna pada zona.
"Terus terang saya tidak memerhatikan zona itu merah, biru, kuning, atau putih," jelas Tri Rismaharini.
Ia mengaku lebih memerhatikan kesehatan masyarakatnya.
Hal yang menjadi perhatian utama Risma adalah adanya orang tanpa gejala (OTG) yang sudah terinfeksi dan dapat menularkan virus.
"Yang saya perhatikan adalah warga saya yang sakit atau warga saya yang sebetulnya carrier (pembawa) tapi ada di luar karena dia tanpa gejala," papar Risma.
Risma mengkhawatirkan banyaknya OTG yang tidak menyadari kondisinya dan dapat menjadi penular.
"Tidak ada satu pun yang tahu dia pembawa atau carrier penyakit itu," ungkap Risma.
• Risma Sebut Masa Transisi seusai PSBB Malah Lebih Berat: Ini Amanah bagi Warga Surabaya
Maka dari itu, Risma berusaha melakukan tracing atau pelacakan tempat-tempat yang pernah dikunjungi pasien.
"Jadi karena itu hari demi hari saya melototin data pasien dan kemudian posisinya pasien ada di mana," papar Risma.
Setelah itu, Risma melakukan pemetaan kondisi tempat tinggal pasien tersebut.
Ia menyebutkan dalam tiap kondisi lingkungan pasti penanganannya berbeda.
"Kemudian saya melakukan pemetaan karena saya lihat saya harus tahu kondisi kampung itu seperti apa," jelasnya.
"Misalkan dia tinggal di apartemen, kondisi apartemennya seperti apa. Kalau di rumah susun saya harus melakukan apa," tambah Wali Kota Surabaya ini. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)