Virus Corona

Surabaya Jadi Zona Merah Pekat, Risma Tak Peduli soal Status: Hari Demi Hari Melototi Data Pasien

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjelaskan cara penanganan Covid-19 di wilayahnya, dalam ILC, Selasa (9/6/2020).

TRIBUNWOW.COM - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku tidak peduli dengan status darurat yang dilekatkan pada wilayahnya.

Seperti diketahui, Surabaya menjadi zona merah pekat dalam wabah Virus Corona (Covid-19) dengan total kasus positif 3.439 per Selasa (9/6/2020).

Risma, sapaan akrabnya, mengaku lebih memedulikan kesehatan warga daripada status tersebut.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjelaskan cara penanganan Covid-19 di wilayahnya, dalam ILC, Selasa (9/6/2020). (Capture YouTube Indonesia Lawyers Club)

 

Akhiri PSBB Surabaya Raya, Khofifah Sudah Peringatkan Tingginya Risiko Covid-19: Di Atas Jakarta

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan saat dihubungi dalam tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC) di TvOne, Selasa (9/6/2020).

Awalnya, presenter Karni Ilyas menyinggung status zona merah pada Kota Surabaya.

"Bagaimana Bu Risma melihat fenomena yang terjadi di kota Bu Risma? Yang katanya zona merah ini apa penyebabnya?" tanya Karni Ilyas.

Risma menyebutkan tidak begitu memerhatikan status warna pada zona.

"Terus terang saya tidak memerhatikan zona itu merah, biru, kuning, atau putih," jelas Tri Rismaharini.

Ia mengaku lebih memerhatikan kesehatan masyarakatnya.

Hal yang menjadi perhatian utama Risma adalah adanya orang tanpa gejala (OTG) yang sudah terinfeksi dan dapat menularkan virus.

"Yang saya perhatikan adalah warga saya yang sakit atau warga saya yang sebetulnya carrier (pembawa) tapi ada di luar karena dia tanpa gejala," papar Risma.

Risma mengkhawatirkan banyaknya OTG yang tidak menyadari kondisinya dan dapat menjadi penular.

"Tidak ada satu pun yang tahu dia pembawa atau carrier penyakit itu," ungkap Risma.

 

Risma Sebut Masa Transisi seusai PSBB Malah Lebih Berat: Ini Amanah bagi Warga Surabaya

Maka dari itu, Risma berusaha melakukan tracing atau pelacakan tempat-tempat yang pernah dikunjungi pasien.

"Jadi karena itu hari demi hari saya melototin data pasien dan kemudian posisinya pasien ada di mana," papar Risma.

Halaman
1234