Virus Corona

Surabaya Jadi Zona Merah Pekat, Risma Tak Peduli soal Status: Hari Demi Hari Melototi Data Pasien

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjelaskan cara penanganan Covid-19 di wilayahnya, dalam ILC, Selasa (9/6/2020).

• Risma Minta PSBB Surabaya Dicabut, Khofifah Singgung Covid-19 Masih Tinggi: Optimisme Memang

Meskipun begitu, angka kasus positif di ketiga wilayah ini masih tinggi, dengan jumlah kasus positif di Sidoarjo mencapai 775, Gresik sebanyak 219, dan Surabaya 3.360 per Senin (8/6/2020).

Dilansir TribunWow.com, Khofifah menyebutkan keputusan untuk tidak memperpanjang PSBB adalah pertimbangan masing-masing kepala daerah.

Sebagai gantinya, daerah-daerah tersebut akan menerapkan protokol kesehatan tertentu.

"Mereka akan menyiapkan format yang menurut mereka akan memiliki efektivitas di dalam pemutusan mata rantai penyebaran covid-19," jelas Khofifah, dalam tayangan Apa Kabar Indonesia Malam di TvOne, Senin (8/6/2020).

"Misalnya di Gresik mereka menyiapkan penegakan protokol kesehatan," lanjutnya.

Sebelumnya para kepala daerah yang bersangkutan telah mengadakan rapat dengan Tim Gugus Tugas Covid-19.

Dalam rapat tersebut, ditetapkan Gresik, Sidoarjo, dan Surabaya tidak akan melanjutkan PSBB.

"Ini tadi pada saat rapat sore Wali Kota Surabaya Bu Risma hadir, Bupati Gresik hadir, Bupati Sidoarjo hadir," kata Khofifah.

"Mereka menyampaikan bahwa mereka tidak memperpanjang PSBB," paparnya.

Khofifah lalu menanggapi pertimbangan para kepala daerah tersebut tentang penghentian PSBB.

"Kami sangat menghormati keputusan kepala daerah," tegas Khofifah.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebutkan penghentian PSBB adalah keputusan kepada daerah, dalam Apa Kabar Indonesia Malam, Senin (8/6/2020). (Capture YouTube Apa Kabar Indonesia TvOne)

 

• Banyak Kasus Satu Keluarga Terpapar Corona di Surabaya, Khofifah: Tidak Semua Miliki Kamar Cukup

Ia menambahkan sebelumnya telah disampaikan hasil kajian epidemiologis terhadap ketiga wilayah tersebut.

Menurut pemaparan dr Windhu Purnomo dari FKM Unair, sebetulnya ketiga wilayah itu belum sepenuhnya aman.

"Pakar Epidemiologi dr Windhu tadi mempresentasikan pada dasarnya Surabaya Raya ini belum aman," kata Khofifah.

Halaman
1234