"Ada satu BUMN yang sudah menyiapkan 3 ribu nasi kotak, tiba-tiba membatalkan dua jam sebelum tabligh akbar," ucap Ustaz Abdul Somad dikutip dari kanal YouTube Refly Harun, Sabtu (6/6/2020).
"Ada BUMN yang mengundang saya setahun sebelumnya untuk hari ulang tahun, dibatalkan seminggu sebelum hari-H."
Tak hanya itu, Ustaz Abdul Somad juga mengalami hal buruk lainnya yakni ibadah umroh yang sudah direncanakannya tiba-tiba dibatalkan.
"Ada yang sudah siap-siap untuk umroh bersama saya 600 orang, sudah siap tiketnya, sudah siap hotelnya, dibatalkan," sambungnya.
Mendapat perlakuan buruk, Ustaz Abdul Somad mengaku sempat kebingungan.
Pasalnya, hal yang dilakukannya bukanlah suatu kejahatan.
• Kembali Ungkit Pilpres 2019, Yunarto Wijaya Singgung Nama Prabowo: Tapi Jujur, Jokowi Lebih Baik
Terkait hal itu, ia pun meminta pendapat Hukum Tata Negara Refly Harun.
"Saya bukan penjahat, saya bukan melakukan perlawanan mengangkat senjata," ujarnya.
"Jadi kalau menurut hukum tata negara itu yang saya dapat apa unsurnya Bang Refly?"
Menurut Refly, Ustaz Abdul Somad mengalami perlakuan diskriminatif.
Sebab, setiap warga negara disebutnya punya hak yang sama untuk memberikan dukungan pada calon presiden pilihannya.
"Yang diterima itu adalah perlakuan diskriminasi, diskriminatif itu."
"Jadi tidak equality before the law, kan setiap warga negara bersama kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan."
"Jadi no matter Anda dukung 01, 02, perlakuan harus sama," tandasnya.
Lantas, Refly menyebut pembatalan yang dilakukan BUMN itu berkaitan dengan dukungan yang diberi Ustaz Abdul Somad kepada Prabowo.
Jika kala itu Ustaz Abdul Somad mendukung Jokowi, Refly yakin kejadian tak mengenakkan itu tidak akan terjadi.
"Tapi memang kalau ustaz dukung petahana 01 ya lebih lencar jalannya"
"Karena dukung 02 BUMN banyak yang batal pastinya ya."
"Itu memang politisasi BUMN banyak sekali," tandasnya. (TribunWow.com)