Virus Corona

Waspadai Klaster Baru Makassar, Gubernur Sulsel Buru Oknum yang Jemput Paksa Jenazah Corona: 3 RS

Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah di acara Talk Show INFO CORONA bersama BNPB Indonesia, Rabu (10/6/2020). Nurdin mengatakan kini pihaknya tengah memburu orang-orang yang terlibat dalam penjemputan paksa jenazah PDP Corona di 3 RS yang berada di Makassar.

TRIBUNWOW.COM - Pada pekan kemarin, beberapa kali telah terjadi kasus keluarga menjemput paksa jenazah pasien yang berada dalam status pasien dalam pengawasan (PDP) Virus Corona (Covid-19).

Orang-orang yang menjemput jenazah PDP dikhawatirkan akan menjadi klaster baru penyebaran Covid-19 di Sulawesi Selatan, khususnya Makassar.

Menindaklanjuti insiden tersebut, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah mengatakan pihaknya kini tengah memburu siapa saja orang-orang yang menjemput paksa pasien Covid-19 untuk mengantisipasi adanya klaster baru.

Para terduga pelaku pengambilan paksa jenazah di 3 rumah sakit di Makassar saat diamankan di Polrestabes Makassar, Selasa (8/6/2020). ((Dok Humas Polda Sulsel))

 

Oknum Ambil Paksa Jenazah PDP Corona Bisa Terancam Hukuman Seumur Hidup: Membahayakan Orang Lain

Pernyataan itu ia sampaikan saat menghadiri acara Talk Show INFO CORONA bersama BNPB Indonesia, Rabu (10/6/2020).

Awalnya Nurdin mengklaim sebenarnya penyebaran Covid-19 di Sulsel sudah dalam kendali.

Nurdin mengatakan kendala yang dialaminya kini dalam melawan penyebaran Covid-19 adalah adanya hoaks yang beredar luas di masyarakat.

"Seandainya tidak ada hoaks-hoaks itu kita bisa lebih cepat," kata dia.

"Karena bagaimanapun juga kita (Sulsel) sudah dalam kendali."

Gubernur kelahiran Parepare itu menegaskan selama vaksin belum ditemukan Covid-19 tetap akan menjadi ancaman.

"Saya ingin mengimbau kepada seluruh masyarakat bahwa pandemi Covid-19 ini adalah ancaman bagi kita semua karena kita belum punya vaksin dan belum punya obat," tegasnya.

Ia meminta agar masyarakat tidak gampang dihasut kabar-kabar tidak benar.

"Sehingga jangan kita mudah terprovokasi orang-orang yang tidak bertanggung jawab," ujar Nurdin.

Nurdin lalu mengungkit soal kasus penjemputan paksa jenazah yang terjadi beberapa kali di Makassar.

Ia khawatir orang-orang yang terlibat dalam penjemputan paksa tersebut akan memperparah penyebaran Covid-19.

"Perebutan jenazah ada tiga rumah sakit itulah yang menjadi klaster baru," kata dia.

Halaman
1234