"Barangkali ini maksudnya, tapi dua arah," jelasnya.
Lebih lanjut, Effendi Gazali menyoroti juru bicara Gugus Tugas Covid-19 yang masih bersifat monoton karena hanya dilakukan satu arah.
Harapannya bisa dilakukan secara dua arah dengan adanya sesi tanya jawab.
"Peradaban baru itu dua arah, bukan cuman pers breafing begitu, tetapi ada yang bertanya jawab dengan juru bicara dari Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19," pungkasnya.
• Sosok Dokter Reisa, Mantan Putri Indonesia yang Kini Jadi Tim Komunikasi Penanganan Covid-19
Simak videonya mulai menit ke- 14.27:
Soal New Normal, Effendi Gazali Sebut Anies Baswedan Terkesan Tak Ingin Lawan Pusat
Pakar Komunikasi Prof. Effendi Gazali mempunyai kesan tersendiri terhadap keputusan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang memilih PSBB transisi.
Dilansir TribunWow.com, Efendi Gazali menilai bahwa Anies Baswedan kesannya tidak ingin melawan kebijakan pemerintah pusat terkait New Normal.
Hal ini disampaikan Effendi Gazali saat menjadi narasumber dalam acara Indonesia Lawyers Club, Selasa (9/6/2020).
• Di ILC, Anies Klarifikasi soal Rekor Lonjakan Corona di Jakarta: Bukan Seperti yang Dibayangkan
Effendi Gazali mulanya mengatakan bahwa istilah New Normal bisa membingungkan masyarakat awam.
Menurutnya, kondisi tersebut yang membuat para kepala daerah menerjemahkan lain yang lebih mudah untuk diartikan.
Dirinya lantas mencontohkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang menggunakan istilah lain yang lebih familiar, yakni adaptasi kebiasaan baru (AKB).
Tak hanya Ridwan Kamil, Effendi Gazali juga menyinggung Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
"Barangkali kalau dinamakan bentuknya menjadi lebih tinggi, itu sebetulnya new civilization, peradaban baru," kata Effendi.
"Tapi ini kan nanti membingungkan. Diturunkan oleh Gubernur Jawa Barat tadi menjadi adaptasi kebiasaan baru (AKB)," jelasnya.