Virus Corona

Dokter Anak Tolak New Normal dan Peringatkan Herd Immunity di Sekolah: 1 Juta Anak Bisa Meninggal

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), dokter Aman B Pulungan tidak setuju dengan penerapan New Normal di sekolah. Hal itu diketahui melalui channel YouTube tvOneNews pada Selasa (2/6/2020).

Padahal, bagi dokter anak satu nyawapun sangat berharga.

"Saya tidak setuju, anak siapa yang akan meninggal, bagi kami dokter anak Indonesia, satu anak meninggalpun tidak boleh," ungkapnya.

Pihak Istana Ungkap akan Hati-hati dalam Penerapan New Normal: Belajar dari India dan Korea Selatan

Lihat videonya berikut:

Muhadjir Effendy Peringatkan Jokowi soal New Normal di Sekolah

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy memberikan tanggapan terkait rencana penerapan New Normal, khususnya di sektor pendidikan.

Dilansir TribunWow.com, Muhadjir Effendy menyampaikan saran dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk benar-benar menggodok secara matang untuk penerapan New Normal di lingkup sekolah.

Hal ini disampaikan Muhadjir Effendy dalam tayangan Youtube KompasTV, Jumat (29/5/2020).

Sejumlah siswa mengenakan masker saat mengikuti pelajaran di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sunter Agung 09, Jakarta Utara, Rabu (4/3/2020). Seluruh siswa SDN Sunter Agung 09 dihimbau mengenakan masker oleh pihak kepala sekolah karena penyebaran virus corona sekaligus mengurangi resiko tertular. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

• Pembukaan Sekolah saat New Normal Jadi Sorotan, Pihak Istana: Jokowi Menomorsatukan Keselamatan

Dirinya mengatakan Presiden Jokowi tidak ingin penerapan New Normal di sekolah diterapkan secara grusa-grusu.

"Untuk pengurangan pembatasan di sektor pendidikan akan kita godok dulu semateng mungkin," ujar Muhadjir Effendy.

"Jadi Pak Presiden wanti-wanti untuk tidak grusa-grusu," imbuhnya.

Sependapat dengan saran presiden, Muhadjir Effendy menilai untuk sektor pendidikan memang harus mendapatkan perhatian khusus.

Ia menilai untuk penerapan New Normal di sekolah masih sangat berisiko jika dilakukan dalam waktu dekat.

Menurutnya, protokol keselamatan di sekolah berbeda kondisinya dengan sektor umum lainnya.

Terlebih yang dihadapi adalah anak-anak.

"Risikonya terlalu besar untuk sektor pendidikan," jelasnya.

• Ada Lonjakan Kasus dan Jejak Corona di Pakaian-Sepatu, Ratusan Sekolah di Korsel Kembali Ditutup

Maka dari itu untuk mengantisipasi terjadinya risiko tersebut, pemerintah bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan masih terus mengkaji kemungkinan tersebut.

Halaman
123