Virus Corona

Dokter Anak Tolak New Normal dan Peringatkan Herd Immunity di Sekolah: 1 Juta Anak Bisa Meninggal

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), dokter Aman B Pulungan tidak setuju dengan penerapan New Normal di sekolah. Hal itu diketahui melalui channel YouTube tvOneNews pada Selasa (2/6/2020).

TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), dokter Aman B Pulungan tidak setuju dengan penerapan New Normal di sekolah.

Hal itu diketahui melalui channel YouTube tvOneNews pada Selasa (2/6/2020), dokter Aman B Pulungan meminta agar semua pihak bersabar.

Sekolah bisa dibuka jika kurva penyebaran Virus Corona sudah menurun.

Siswa belajar dari rumah didampingi orangtua, Selasa (31/3/2020). (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Putut Prabantoro Bicara soal The New Normal: Tiga Sudut Pandang dalam Habitus Baru

"Kita didiklah anak kita di rumah dulu, kita tunggu sampai 2020 bersabarlah kita dulu."

"Sampai nanti pemeriksaannya cukup dan kami lihat kurva anak yang meninggal juga menurun," jelas dokter Aman.

Pasalnya, kurva pertambahan Virus Corona di Indonesia masih meningkat.

"Tiap minggu masih naik kurva anak yang meninggal tiap minggu masih naik kurva anak yang positif."

"PDP juga masih naik sekarang ya kan. Kami di hilir, kami yang merawat kami tahu jadinya," ujarnya keras.

Lalu, ia menyinggung soal herd immunity.

Menurut dia, dari 60 juta anak setengahnya bisa terancam terkena Virus Corona.

"Saya melihat kalau 60 juta anak ini masuk sekolah pada saat ini, kalau katanya lah belakangan ini trend teori herd immunity."

"Kalau 60 juta ini anak akan sekolah kalau kita mau mengambil ini herd immunity dibutuhkan 50 persen anak yang sakit," katanya.

Walkot Bogor Bima Arya Luruskan New Normal agar Tak Salah Kaprah: Jadi Seperti Sistem Buka Tutup

Jika 30 anak sakit dan tingkat kematian Virus Corona di Indonesia rata-rata tiga hingga empat persen, maka ia memprediksi satu juta anak bisa meninggal karena Virus Corona.

"Jadi berarti 30 juta anak akan sakit, pertanyaan saya, anak siapa yang akan sakit 30 juta ini."

"Nah setelah dari 30 juta yang sakit kita ambil mortalitasnya angka kematian sekarang kita di Indonesia antara dua sampai lima persen, kita ambil angka 3 atau empat persen jadi akan ada satu juta yang meninggal," jelasnya.

Halaman
123