Ia menyebutkan terdapat sejumlah masalah yang dihadapi anak-anak berdasarkan koordinasi dengan lembaga penyuluhan anak di berbagai provinsi.
"Misalnya, munculnya berbagai masalah psikologis, demotivasi, kecemasan, munculnya kekerasan, munculnya fobia pada anak," ungkap pemerhati anak tersebut.
"Ini berpengaruh pada konsentrasi siswa," lanjutnya.
Masalah-masalah tersebut harus menjadi pertimbangan utama sebelum membuka kembali sekolah.
Ia menyarankan sekolah memiliki fasilitas pendampingan psikologi anak.
"Sehingga tentu semua dilakukan dengan pertimbangan yang matang, mempertimbangkan aspek tadi," kata Seto Mulyadi.
"Selain juga sarana fisik, tetapi juga sarana psikolog juga," tambahnya.
• Ragukan New Normal yang Segera Dimulai, KPAI Tuntut Kesiapan: Nol Kasus Dulu Baru Buka Sekolah
Lihat videonya mulai menit 3:40
Tanggapan KPAI
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bidang Pendidikan Retno Listyarti mempertanyakan kesiapan pemerintah memberlakukan new normal.
Sebelumnya sekolah menerapkan belajar di rumah demi mencegah penyebaran Virus Corona (Covid-19), terutama di daerah yang melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Setelah PSBB selesai, rencananya akan ada penerapan new normal sebagai cara hidup baru setelah ada Virus Corona.
• PSBB Makassar Berakhir, Sekolah dan Mal Dibuka hingga Resepsi Boleh Digelar Asal Ikuti Aturan
Dilansir TribunWow.com, Retno Listyarti menilai belum semua sekolah siap menerima kembali siswa.
Seperti diketahui, kegiatan yang melibatkan kerumunan orang banyak akan mempercepat penularan Virus Corona.