TRIBUNWOW.COM - Dokter sekaligus Influencer, dokter Tirta Mandira Hudhi menyesalkan sikap banyaknya masyarakat yang masih mengabaikan aturan jaga jarak di tengah pandemi Covid-19.
Padahal banyak tenaga medis yang merelakan hidupnya demi membantu keselamatan jiwa masyarakat.
Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Talk Show tvOne pada Senin (25/5/2020), dokter Tirta mengatakan para tenaga medis sudah merelakan hidupnya hingga tak bisa melakukan aktivitas seperti biasa.
• Dokter Tirta Ungkap Banyak Dokter Surati Keluarga terkait Kematian: Sampai Mati, Saya Enggak Nyerah
"Jadi kita di sini itu fokus menolong pasien bela negara, enggak mudik, enggak di rumah, enggak beli apapun, enggak tahu gajinya cair apa enggak, dan kita enggak tahu bisa pulang hidup apa enggak itu demi Indonesia sendiri," ungkap dia.
Lalu, dokter Tirta lantas menyinggung pelanggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di penutupan gerai McD Sarinah dan penumpukan calon penumbang di Bandara Soekarno-Hatta beberapa waktu lalu.
"Tapi ketika melihat respon dari masyarakat kemarin gathering di depan sebuah restoran cepat saji ayam goreng dan mereka selfie dengan bangga di situ."
"Terus ada yang di bandara aktif dan koordinasi berantakan di antara para pengurus-pengurus pembuat kebijakan itu yang membuat kita kayak," sindir dokter Tirta.
Kejadian-kejadian tersebut membuat para tenaga medis merasa masa bodoh dengan apa yang dilakukan masyarakat di luar sana.
'Yaudahlah yang penting kita berbuat baik terserah ajalah kalian maunya apa," katanya.
Meski demikian, dokter Tirta menegaskan bahwa tenaga medis akan menyerah dengan tidak ikut membantu para pasien Covid-19.
• Dokter Tirta Sebut Ungkapan Jokowi soal Damai dengan Corona Salah Kaprah: Bukan Gitu Pak
Sekali lagi, dokter Tirta mengaku kecewa soal banyaknya pelanggaran PSBB yang terjadi di tengah penyebaran Virus Corona.
"Bukan nyerah, mau kapanpun sampai matipun saya enggak akan nyerah."
"Cuma yang kita sayangkan kapan kesadaran manusia ini hadir," ucap dia.
Menurutnya situasi ini membuat para tenaga medis kebingungan.