Virus Corona

Seharian Hadapi Corona, Tenaga Medis di Wisma Atlet Cerita Suasana Lebaran: Di Kamar Masing-masing

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Herliana Ilyas, petugas medis di Wisma Atlet menceritakan suasana lebaran yang ia alami di saat dirinya harus jauh dari keluarga untuk berhadapan langsung dengan Covid-19, Minggu (24/5/2020).

TRIBUNWOW.COM - Suasana lebaran tahun ini menjadi begitu berbeda karena adanya pandemi Virus Corona (Covid-19) yang menyebabkan berbagai perayaan harus ditiadakan.

Kesepian lebih dirasakan bagi para tenaga medis yang harus merayakan hari raya Lebaran sendiri jauh dari keluarga karena risiko menularkan Covid-19.

Herliana Ilyas, seorang petugas medis di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet menceritakan suasana sepi yang ia rasakan saat merayakan Lebaran jauh dari keluarganya.

Petugas medis memberikan penanganan epada pasien di RS Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Jumat (1/5/2020). Wisma Atlet Kemayoran telah dialihfungsikan menjadi RS Darurat Covid-19, setelah pandemi Virus Corona mendera Indonesia. TRIBUNNEWS/CECEP BURDANSYAH (TRIBUN/CECEP BURDANSYAH)

Kisah Para Pekerja di Jakarta yang Tak Bisa Mudik saat Lebaran karena Covid-19: Sedih Banget

Dikutip dari YouTube tvOneNews, Minggu (24/5/2020), awalnya Herliana mengatakan dirinya dan rekan-rekan tenaga medis yang lain merayakan lebaran sendiri-sendiri di kamarnya masing-masing.

"Kami di sini lebaran sendiri, di kamar masing-masing," ucpanya.

Herliana mengatakan setelah merayakan lebaran sendiri di kamarnya, ia langsung ditugaskan untuk kembali lagi berjuang di garda depan.

"Habis itu kan saya lagi dinas pagi, jadi saya abis lebaran langsung suruh dinas pagi," ujarnya.

Pelaksanaan salat Idul Fitri pun dilaksanakan sendiri-sendiri di kamar masing-masing.

Herliana bercerita sebelum salat Idul Fitri, dirinya sempat menelpon keluarganya untuk melepas rindu.

Saat menelpon keluarga, orang pertama yang ia hubungi adalah suaminya.

"Orang pertama yang saya telepon suami saya," kata Herliana.

Ia mengatakan dirinya sudah hampir sebulan tidak bertemu dengan suaminya.

Berlebaran di Wisma Atlet jauh dari keluarga, Herliana bercerita suasana lebaran yang ia rasakan begitu berbeda dengan lebaran di tahun sebelumnya.

Banyak hal yang ia rindukan mulai dari berkumpul bersama keluarga hingga rasa dari masakan-masakan yang biasa ia santap saat berlebaran di kampung halaman.

"Kalau kemarin (lebaran tahun lalu) kan kalau kumpul sama keluarga, kumpul di rumah orangtua," tutur Herliana.

Jauh dari suami dan keluarga, Herliana mengatakan dirinya mendapat dukungan penuh dan respons positif dari keluarganya.

"Mertua respons baik juga dengan saya jadi relawan," kata dia.

"Kasih support supaya pandemi cepat berlalu dan bisa berkumpul bersama keluarga," sambungnya.

Herliana mengatakan baru kali ini ia merayakan lebaran jauh dari keluarga karena pandemi Covid-19.

Sebelumnya ia mengaku selalu berlebaran dekat dengan keluarga meskipun berprofesi sebagai tenaga medis.

Sambil Terisak, Mardihyana Perawat RS Curhat Lebaran Tak Kumpul Keluarga: Demi Tugas dan Janji Kita

Saling Kuatkan Sesama Tenaga Medis

Selama bekerja di Wisma Atlet sebagai relawan, Herliana menceritakan para donatur selalu menyumbangkan berbagai macam bantuan termasuk makanan.

Mendapat banyak pilihan makanan, Herliana mengakui dirinya senang bisa memilih beragam makanan yang diberikan oleh donatur.

"Jadi tidak bosan itu-itu terus makanannya," ujar Herliana.

"Donatur yang baik-baik hati bawakan makanan, kita makan, banyak berbagai makanan di sini."

Hanya Bisa Video Call, Sopir Ambulans RS Wisma Atlet: Mohon Maaf Bapak Gak Bisa Lebaran sama Kalian

Jauh dari keluarga pasti menimbulkan rasa rindu kepada keluarga.

Herliana mengatakan apabila ada seorang tenaga medis yang merindukan keluarganya, para tenaga medis yang lain akan memberikan dukungan dan menguatkan supaya kondisi mental tidak down.

Seperti yang diketahui, sistem imunitas manusia juga dipengaruhi oleh emosi orang yang bersangkutan.

"Kalau ada yang kangen keluarga saling menguatkan saja supaya tidak cepat down," ucap Herliana.

Ia lalu bercerita soal lebaran keluarganya di kampung yang juga merayakan di rumah saja karena adanya pandemi Covid-19.

"Kalau keluarga di kampung enggak ada lebaran juga di masjid, jadi lebaran di rumah aja," paparnya.

Terakhir, Herliana mengungkapkan keinginannya agar pandemi cepat berakhir dan bisa kembali bertemu keluarga.

"Semoga pandemi ini cepat berlalu dan bisa kembali bersama keluarga," jelas Herliana.

"Kita yang jauh didoakan semoga sehat selalu di sini sampai ketemu suami dan keluarga kami di kampung halaman masing-masing," tandasnya.

Ucapan Syukur Mahfud MD Bisa Tetap Berlebaran di Tengah Pandemi Virus Corona

Simak videonya mulai menit awal:

Sopir Ambulans: Mohon Maaf Bapak Gak Bisa Lebaran sama Kalian

Cerita lain datang dari sopir ambulans RS Wisma Atlet, Aris Munandar.

Aris Munandar harus tetap stay berada di RS Wisma Atlet untuk melaksanakan tugas negaranya.

Dilansir TribunWow.com dalam tayangan acara Sapa Indonesia Malam KompasTV, Sabtu (23/5/2020), Aris Munandar hanya bisa melakukan sambungan video untuk berkomunikasi dengan keluarganya.

Melalui sambungan videonya tersebut juga, Aris Munandar menyampaikan ucapan Lebaran untuk keluarga tercinta.

Dirinya lantas menyampaikan permintaan maaf karena pada hari yang sebenarnya sangat dinantikan untuk berkumpul dengan keluarga justru tidak bisa membersamai di rumah.

Aris Munandar dengan tegas mengatakan bahwa dirinya sedang bekerja untuk negara, yakni berkaitan dengan Covid-19.

"Minal aidzin wal faidizin ya sayang ya, mohon maaf lahir batin, maafin bapak selama ini kalau punya salah," ujar Aris Munandar dalam sambungan video dengan keluarga kecilnya.

"Mohon maaf bapak enggak bisa lebaran sama kalian ya," sambungnya.

"Bapak lagi ngurusin di sini Covid," katanya.

Petugas kesehatan saat melintas di kawasan Alun-alun Kota Malang menggunakan ambulans. (KOMPAS.COM/ANDI HARTIK)

 

• Viral Balita di Palembang Dijemput Petugas Ber-APD Lengkap, Dokter: Ternyata Positif Corona

Aris Munandar mengungkapkan bahwa keluarganya tidak mempermasalahkan dan bisa memaklumi dirinya tidak pulang saat Lebaran.

Selain itu, keluarganya juga mendukung penuh pekerjaan yang dilakukan oleh Aris Munandar, meski sebenarnya mempunyai risiko tinggi.

Lebih lanjut, Aris Munandar mengaku ada faktor lain yang membuatnya tetap berada di RS Wisma Atlet.

Yakni pandangan negatif dari sebagian masyarakat Indonesia kepada tenaga medis maupun pekerja-pekerja yang berhubungan dengan Covid-19.

Maka dari itu, selain untuk melindungi keluarga dari risiko tertular Virus Corona, juga untuk menghindari hal-hal yang tidak ingingkan buntut dari stigma tersebut.

"Keluarga saya memang benar tahu, dan mereka mendukung bahwa ini adalah tugas negara, Ibu Pertiwi memanggil," ungkapnya.

"Jadi keluarga kami mendukung dan cuman kami tidak boleh pulang, karena kebetulan warga Indonesia itu taunya kami di sini terkena juga," jelasnya.

"Jadi mereka takut, 'oh dari wisma Atlet ya' takut mereka."

"Jadi kami udah hampir satu bulan ini tidak pulang sama sekali," pungkasnya.

• Kapolsek Tertidur saat Rapat PSBB, Kapolda Jatim Langsung Bentak dan Ganti: Heh, Kamu Keluar Aja

Simak videonya mulai menit ke- 2.03:

(TribunWow/Anung/Elfan Fajar Nugroho)