Kedua adalah rasa jenuh karena telah lama berdiam diri di rumah.
• Tanggapi Rencana Pelonggaran PSBB pada 1 Juni, IDI Tekankan Indikatornya dari Segi Kesehatan
Temukan Positif Rapid Test
Bima mengatakan pihaknya telah mengambil dua langkah untuk mengatasi keramaian tersebut.
Pertama adalah melakukan penertiban kios-kios yang selama PSBB memang tidak diizinkan beroperasi.
"Pertama sudah turun kita bersama Pak Danrem, Pak Kapolsek, Kapolres, Pak Dandim semua kita tutup kios-kios non pangan," terangnya.
Selain menertibkan kios-kios ngeyel, Bima juga menemukan adanya warga yang berpotensi positif terjangkit Covid-19.
"Kedua kita lakukan rapid test di tengah pasar dan hasilnya empat reaktif," katanya.
"Jadi ada kemungkinan memang ada yang positif juga."
"Saya kira ini membuat masyarakat harusnya sadar betapa bahayanya kondisi seperti tadi," sambungnya.
Terkait penutupan toko Bima mengatakan akan terus ditutup hingga masa PSBB di wilayahnya berakhir.
"Akan kita awasi sampai ujung masa PSBB," tandasnya.
• Bantah Adanya Kelonggaran PSBB, Jokowi Sebut Butuh Waktu yang Tepat untuk Menerapkan
Uang Bantuan Dipakai Belanja
Dari hasil melakukan penertiban pasar ramai tersebut, Bima juga menemukan adanya penyalahgunaan bantuan tunai yang diberikan oleh pemerintah daerah.
Dikutip dari Kompas.com, Senin (18/5/2020), Bima mengetahui hal tersebut setelah ia melakukan pendataan terhadap pengunjung yang datang ke Pasar Anyar Bogor.
"Jadi pas kami telusuri ternyata uang bantuan yang didapat dipakai untuk belanja, seperti beli pakaian dan lainnya," ungkap dia.