Meskipun begitu, Kementerian Koordinator Perekonomian memprediksi PSBB sudah mulai dapat dilonggarkan pada bulan Juni mendatang.
Pandu Riono sebagai pakar epidemiologi kemudian menanggapi wacana tersebut.
"Mereka tidak memodelkan," komentar Pandu Riono.
Ia kemudian mengomentari cara kajian yang dilakukan Kemenko Perekonomian.
"Kemenko Perekonomian itu menetapkan tanggal-tanggal yang mereka tetapkan sendiri," papar Pandu Riono.
"Mungkin mengandalkan pemodelan yang bisa memprediksi tanggal," lanjut dia.
Menurut Pandu Riono, meragukan hasil kajian yang dilakukan Kemenko Perekonomian hanya berbasis data mereka sendiri.
"Kalau ada pemodelan yang sampai memprediksi tanggal, jangan dipercaya karena tidak mungkin," tegas Pandu.
Pandu menilai hasil rapat internal Kemenko Perekonomian tentang skema pelonggaran PSBB tidak tepat.
Ia kemudian mengungkapkan hal-hal yang harus diperhitungkan dalam wacana pelonggaran PSBB.
• Isu PSBB Dilonggarkan, dr Erlina Burhan Punya Permintaan ke Jokowi: Saya Tidak Bisa Membayangkan
"Saya tidak tahu dasarnya apa, tapi sebelum dibuka harus ada memenuhi tiga indikator penting," kata Pandu Riono.
"Yaitu indikator epidemologi, bahwa ada penurunan kasus yang konsisten selama dua minggu dan terus-menerus tidak naik turun," lanjut dia.
Selain itu, ia juga menyoroti tes massal untuk memetakan kasus positif Covid-19 di masyarakat.
Menurut Pandu Riono, minimnya tes Covid-19 dapat membuat data seolah-olah tampak kasus positif menurun.
"Dibarengi dengan peningkatan testing, bukan karena testingnya yang terbatas sehingga kasusnya menurun," kata Pandu.