Wawan mengatakan berdasarkan pengakuan para pelaku, ROS tewas bukan karena praktik ilmu hitam, namun karena 'Siri'.
Berdasarkan penjelasan TribunBantaeng.com, 'Siri' merupakan istilah dari bahasa Bugis-Makassar.
Kalimat tersebut memiliki makna keadaan tertimpa malu atau terhina dalam masyarakat.
Diketahui korban tewas yakni ROS ternyata berhubungan badan dengan Usman alias Sumang, pria yang masih merupakan sepupu sendiri.
"Korban adalah ROS, 16 tahun, kelas dua SMA. Ini adalah anak kelima. Motif Pembunuhannya kasus siri. Kasus harga diri, malu. Bahwa korban ini ada hubungan sama orang lain atas nama Usman alias Sumang."
"Keluarga ini malu karena salah satu keluarganya (korban-red) berhubungan dengan Usman sehingga dia melakukan pembunuhan," kata Wawan dalam tayangan live di InewsTV sebagaimana dikutip Tribunnews.com, Minggu (10/5/2020).
• Terlibat Penyanderaan dan Pembunuhan Sadis, Kejiwaan Satu Keluarga di Bantaeng akan Diperiksa
Drama Penyanderaan dan Kerasukan
Kasus bermula ketika anggota keluarga pelaku menahan seorang warga yang sedang melintas di depan rumah.
Dikutip dari Kompas.com, Senin (11/5/2020), awalnya aksi penyanderaan tersebut dilakukan oleh Darwis atau DA (50).
Ia mengamuk dan membacok seorang warga bernama Enal (25) di Dusun Katabung, Desa Pattaneteang, Kecamatan Tompobulu, Bantaeng, Sulawesi Selatan.
• Viral karena Ngaku Dapat Rp 1500 per Hari dari Hasil Mulung, Abah Tono Ternyata Punya Rumah Tingkat
Tak hanya mengamuk, DA juga menyandera dua warga bernama Usman (34) dan Irfan (16) di dalam kediamannya.
Penyanderaan dilakukan oleh DA setelah ia membacok seorang warga di jalan.
"Kerasukan satu keluarga, sandera orang, dan sembarang mereka ngomong," kata Ahmad, salah seorang warga setempat.
Tak berselang lama aparat kepolisian pun datang ke lokasi kejadian dan bernegosiasi dengan pelaku.
Namun DA tetap bertahan dirumahnya sembari memegang senjata tajam dan berteriak-teriak.