Terkini Daerah

Terlibat Penyanderaan dan Pembunuhan Sadis, Kejiwaan Satu Keluarga di Bantaeng akan Diperiksa

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mayat korban ROS (18) ditemukan di rumah terduga pelaku di Desa Pattaneteang, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, Kemudian di evakuasi ke RSUD Anwar Makkatutu Bantaeng, Sabtu (9/5/2020).

TRIBUNWOW.COM - Aksi sebuah keluarga di Kampung Katabung, Desa Pattaneteang, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan sempat menggegerkan warga sekitar.

Berawal dari aksi mengamuk dan menyandera orang lewat, satu keluarga tersebut juga tega membunuh anaknya sendiri.

ROS (16) yang merupakan anggota keluarga tersebut tewas setelah dibunuh oleh keluarganya sendiri.

Foto Ros, gadis Bantaeng digorok ayah dan kakak kandungnya. (istimewa via Tribunnews.com)

Polisi Jelaskan Alasan Napi Bully Ferdian Paleka, Sebut Tak Suka Aksi Prank Sampah sang YouTuber

Ros tewas setelah ia digorok oleh ayahnya sendiri Darwis dan kakak-kakak kandungnya.

Dikutip dari TribunBantaeng.com, Minggu (10/5/2020), selain membunuh ROS keluarga itu juga sempat melakukan aksi penyanderaan dan pembacokan.

Akibat aksi mereka tiga orang warga kampung yakni Sumang alias Usman (45), Irfandi (16), dan Enal (25) menjadi korban penyanderaan.

Enal mengalami luka bacok akibat sabetan parang Darwis (50).

Sedangkan Usman mengalami luka gores di bagian telinga.

Darwis sendiri merupakan ayah dari ROS, ia melakukan aksinya itu bersama istri dan anak-anaknya.

Kapolres Bantaeng, AKBP Wawan Sumantri mengatakan kejiwaan satu keluarga itu akan diperiksa oleh psikiater.

"Untuk memeriksa kejiwaan, kami akan meminta psikiater untuk memeriksa kejiwaan satu keluarga tersebut," ujarnya.

Aksi nekat Darwis dan anak-anaknya sempat dicurigai oleh warga sekitar terjadi lantaran pengaruh ilmu hitam dan kerasukan.

Namun setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, Wawan mengatkan kasus terjadi karena 'Siri'.

Berdasarkan penjelasan TribunBantaeng.com, 'Siri' merupakan istilah dari bahasa Bugis-Makassar.

Kalimat tersebut memiliki makna keadaan tertimpa malu atau terhina dalam masyarakat.

Halaman
12