"Jadi peran para buzzer dan fans klub," imbuhnya.
• Jokowi Targetkan Corona Turun Mei, Effendi Gazali Duga Gara-gara Presiden Dengar Prediksi Singapura
Bahkan kejadian yang berhubungan dengan buzzer pernah dirasakan sendiri oleh Refly Harun.
Menurut Refly Harun serangan dari buzzer tersebut terjadi setelah menuliskan cuitan di akun Twitter pribadinya.
Cuitan tersebut dinilai buzzer sebagai kritik kepada pemerintah.
Dalam cuitan dirinya hanya membenarkan bahwa tugas dari para intelek adalah mengkritik pemerintah.
Dan sebaliknya, jika mereka mengkritik orang yang memberikan kritik maka dia bukanlah intelektual melainkan hanyalah buzzer.
"Saya pernah nge-tweet baru-baru ini, padahal tweet-nya biasa aja 'Seorang intelektual itu adalah orang yang mengkritik pemerintah. Kalau dia mengkritik pengkritik pemerintah namanya buzzer atau fans klub'," ungkapnya.
"Wah rupanya diserang habis-habisan saya sama para buzzer dan fans klub," imbuhnya.
• Singgung Kesendirian Presiden, Effendi Gazali Sebut Jokowi Ditipu soal Virus Corona: Dia Mulai Kesal
Lebih lanjut, Refly Harun mengaku kaget lantaran buzzer ternyata ada orang yang cerdas, yang seharusnya justru memberikan kritik kepada pemerintah.
Kritik dari buzzer tersebut tidak hanya membahas soal bunyi kritik yang ditulis, namun sampai mengulas sisi kehidupan pribadi Refly Harun.
"Dan celakanya buzzer dan fans klub itu bukan orang biasa, orang intelek juga," jelas Refly Harun.
"Bahkan membuat artikel panjang tentang saya dan saya tidak balas, saya biarkan saja."
"Menggugat soal sekolah lah, soal apalah, macam-macam dan lain sebagainya," sambungnya.
Dirinya pun mengaku sempat ingin membalas argumen dari buzzer intelek tersebut.