Virus Corona

Debat dengan Aiman Tak Percaya Data Corona, Jerinx SID Keras: Saya Percaya Pak Jokowi dan Terawan

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Di acara Sapa Indonesia Malam Kompas TV pada Rabu (5/6/2020), Jerinx sempat terlibat debat dengan pembawa acara Aiman Witjaksono.

Lalu, makin keras Jerinx mengingatkan Aiman bahwa jika terjadi hal yang buruk menimpa Jakarta bukan berarti seluruh Indonesia mengalami hal yang buruk terkait Covid-19.

"Mas di Indonesia bukan cuma Bali, tapi Mas harus inget Indonesia bukan cuma di Jakarta ketika Jakarta gawat, enggak harus satu Indonesia ikut gawat ngerti enggak," imba Jerinx.

Benturkan Imbauan Jubir Covid-19 dan Aturan Menhub, Hotman Paris Bingung: Siapa yang Bisa Jelasin?

Lihat videonya mulai menit ke-12:20:

Komentar Nadiem Makarim soal Ramai Isu Teori Konspirasi

Presenter Najwa Shihab sempat membahas masalah teori konspirasi di tengah pandemi Virus Corona dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim.

Hal itu terjadi saat Najwa Shihab dan Nadiem Makarim melalukan komunikasi sambungan video call yang diunggah dalam channel YouTube Najwa Shihab pada Senin (4/5/2020).

Mulanya, Najwa Shihab mengatakan bahwa teori konspirasi kini bertebaran.

Najwa Shihab dan Nadiem Makarim melalukan komunikasi sambungan video call yang diunggah dalam channel YouTube Najwa Shihab pada Senin (4/5/2020). (Channel YouTube Najwa Shihab)

• Temuan Baru Virus Corona, Ilmuan Italian Klaim Terobosan Vaksin Covid-19 Pertama di Dunia

Bahkan teori konpirasi itu juga ramai dibahas di negara-negara maju.

"Banyak sekali muncul seperti yang tadi kebohongan itu muncul dibalut seolah-olah ini valid teori-teori konspirasi yang muncul."

"Wah ini dan bukan hanya tejadi di negeri kita kan kalau kita lihat di negeri-negeri di dalam dunia pendidikannnya lebih maju, masyarakatnya lebih terbuka, teori-teori konspirasi pun laku dijual," ujar Najwa.

Lalu, Najwa menyebut sejumlah teori konpirasi yang menurutnya membuat masalah ini menjadi semakin kacau.

"Wah ini disebabkan oleh Menara 5G, wah ini disebabkan oleh senjata biologis massal yang sengaja diciptakan, untuk menarget orang-orang tua, wah ini memang Yahudi, ini China."

"Belum lagi kemudian dibalut dengan sentimen-sentimen yang menjadikan ini semakin kacau balau," lanjut Najwa.

Menurut Nadiem, teori konspirasi itu ada hubungannya dengan psikologi manusia.

Sehingga, pendidikan penting untuk menghadapi masalah ini.

Halaman
1234