Karena dikatakan oleh Sultan bahwa persatuan yang sudah dilakukan oleh pemerintah tidak mendapatkan pengawasan yang ketat.
Kemudian ketika para penguasa tidak mendapat pengawasan, maka kemungkinan yang terjadi adalah adanya tindakan koruptif.
"Akhirnya kita melihat antitesa baru bahwa persatuan saja tidak cukup untuk menangani kasus krisis," kata Sultan.
"Kurang bersatu apa lagi di eksekutif semua partai politik hampir gemuk di sana, di legislatif kita melihat minimnya pengawasan, sebab partai politik bergerumul di legislatif," jelasnya.
"Jadi kita teringat yang disebut oleh Robert Klitgaard bahwa Monopoli kekuasaan tanpa adanya pengawasan akan cenderung pada tindakan-tindakan yang koruptif," imbuhnya.
• Singgung PKS, Fahri Hamzah Bocorkan Tradisi Buruk yang Ada di DPR: Seperti Orang Main Catur
Dengan demikian, Virus Corona ini bisa dikatakan sebagai alat ampun untuk bisa mendeteksi kekuasaan.
Dalam kondisi seperti ini, bisa dilihat bagaimana kebijakan atau langkah yang diambil pemerintah dalam menangani Covid-19.
Apakah serius mengurusi dan menyelamatkan rakyat atau malah ada tujuan dan kepentingan lain.
"Nah alat Corona ini deteksi yang sangat ampuh untuk mendeteksi kekuasaan," sebut Sultan.
"Apa yang mendeteksi Corona untuk kekuasaan, apakah betul pemerintah ini serius mengurusi rakyat atau ternyata ada agenda-agenda kantong lain yang disembunyikan," tegasnya.
"Jika itu benar terjadi adanya, maka jelas yang disebut oleh Thomas Ferguson bahwa ketika kekuasaan digerakan oleh uang, maka kebijakannya adalah hanya sekadar perpanjangan tangan dari elite bisnis dan investor," pungkasnya.
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)