Virus Corona

Pertanyakan Dana 400 T Dampak Corona, BEM Trisakti: Masyarakat Kayaknya Tak Terlalu Butuh Pemerintah

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden BEM Universitas Trisakti, Dinno Ardiansyah mempertanyakan kemana anggaran dana sebesar Rp 400 triliun yang disiapkan oleh pemerintah untuk penanangan Virus Corona.

"Kita khawatir semoga salah darurat kepercayaan ini menjadi arahnya masayakat udah enggak butuh pemerintah lagi. Semoga salah," pungkasnya.

Simak videonya:

BEM UIN Jakarta: Apakah Pemerintah Serius Urusi Rakyat?

Sebelumnya dalam kesempatan sama, Presiden BEM UIN Jakarta, Sultan Rivandi mengatakan pandemi Virus Corona bisa menjadi alat deteksi untuk mengukur kekuasaan dari pemerintah.

Dilansir TribunWow.com, Sultan Rivandi mengatakan dengan adanya wabah Corona ini maka bisa dilihat bagaimana langkah yang diambil oleh pemerintah.

Sultan Rivandi awalnya mengibaratkan negara seperti bangunan, ketika bangunan tersebut ambruk maka penghuni rumah tersebut tentu mempercayai kepada arsitek untuk menangani masalah tersebut.

• Usul ke Jokowi untuk Potong Pendapatan ASN Gol III Sebanyak 50 Persen, Ini Alasan Ganjar Pranowo

Karena arsitek tersebutlah yang tentunya lebih mengetahui dari penyebab ambruknya bangunan itu.

Menurut Sultan, sama halnya dengan negara ini ketika ada masalah yang datang, seperti Corona, maka masyarakat mempercayai kepada pemerintah yang pastinya lebih paham untuk mengatasi semuanya.

Namun kenyataanya, bangunan pemerintah justru malah ikutan ambruk.

Seperti contohnya banyak diskoordinasi kebijakan antara pemerintah pusat dengan daerah ataupun antar pejabat lain dan beberapa permasalahan lainnya.

"Kalau ada bangunan ambruk saya pikir kita semua mempercayai artsitek ahli untuk mengdiagnosis kenapa kemudian bangunan bisa ambruk, pondasinya seperti apa, alat bahan seperti apa," ujar Sultan.

"Nah sekarang dalam kajian ilmu politik, kita melihat bahwa bangunan kekuasaan hari ini, sedikit demi sedikit ambruk akibat kebijakan-kebijakan yang tidak sesuai dan tidak terukur bahkan diskoordinasi," jelasnya.

"Sebab kenapa karena kita melihat kerapuhan konsep dalam menangani kasus di tengah krisis seperti ini."

Melihat kondisi yang terjadi, Sultan mengatakan pandangan yang terjadi di Tanah Air justru sebaliknya.

• Refly Harun Pesimis Partai Gelora Bisa Dapat Suara di 2024, Fahri Hamzah: Pertanyaan Paling Sadis

Menurutnya, dalam menangani dampak Corona, yakni krisis ekonomi maupun pangan tidak cukup dilakukan dengan hanya mengandalkan persatuan.

Halaman
123