Gejala pertama
Empat hari sesudah tiba di Brasilia, ayah Márcia, Benedito, mengalami gangguan syaraf, gejala yang sering dikaitkan dengan Virus Corona.
“Ayah mulai tak mengenali hari dan waktu. Ia tak pernah begitu sebelumnya. Bahkan tak mengenali saya dan ibu,” kata Márcia.
Beberapa hari kemudian, situasi memburuk.
Di waktu yang sama, José juga mulai demam dan cepat capek.
José punya masalah diabetes dan paru-paru. Mereka pikir Benedito dan José kena flu reguler saja.
Namun hari berlalu dan gejala memburuk. Tanggal 22 Maret Márcia membawa suaminya ke rumah sakit.
“Ia didiagnosa mengalami flu alergi,” kata Márcia.
Selama masa itu, Covid-19 di Brasil mulai tumbuh secara eksponensial, dan ini mulai menarik perhatian Márcia.
Orang-orang mulai memakai masker, dan Virus Corona mulai dianggap ancaman nyata.
Ayah dan suami di rumah sakit
“Tanggal 26 Maret, gejala José terus memburuk. Ia mulai sesak napas, nyeri di paru-paru dan batuk kering. Saya bawa ke gawat darurat dan oksigen di paru-parunya rendah sekali,” kata Márcia.
José segera dibawa ke unit rawat intensif (ICU) dan mengalami pneumonia, gejala yang serupa dengan Covid-19.
Márcia meninggalkan suaminya di rumah sakit, dan kembali ke rumah, menemukan kondisi ayahnya memburuk.
“Kami panggil ambulans dan saya temani dia ke rumah sakit,” kata Márcia.