Terkini Nasional

Belva Devara Mundur dari Stafsus, Refly Harun Soroti Ruang Guru: Silakan Lanjutkan Proyeknya

Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Refly Harun memaparkan analisanya terkait program pelatihan kerja oleh pemerintah di tengah pandemi Covid-19, Jumat (24/4/2020).

Namun, karena masa pandemi mekanisme peluncurannya diubah.

Jokowi menjelaskan dalam waktu kurang dari setengah bulan desainnya diubah total.

"Ya betul jadi memang, awal Kartu Pra Kerja itu memang disiapkan untuk pelatihan," terang Jokowi.

"Kita memang sudah menyiapkan saat itu sejak Oktober, kita sudah mendesain Kartu Pra Kerja nanti bisa dipakai untuk training, untuk pelatihan mengenai teknisi coding, teknisi programming, untuk pelatihan barista, pelatihan chef," tambahnya.

"Tapi ada kondisi yang berbeda sekarang ini, yang extraordinary, ada Covid," kata Jokowi.

"Sehingga dalam waktu hanya satu setengah bulan ini didesain, desainnya dibelokkan, diubah total," imbuhnya.

Dengan alasan wabah yang membuat orang tidak bisa melakukan pelatihan secara langsung, karenanya mekanismenya diubah secara online.

Ditambah, program tersebut bukan lagi murni pelatihan melainkan sudah termasuk semi bansos.

"Karena enggak mungkin kita ketemu untuk melakukan pelatihan, barista kan harus ketemu, melatihnya harus ketemu, chef juga harus ketemu," kata Jokowi.

"Nah ini diubah ke online dalam waktu yang sangat cepat, tetapi ini sudah bukan murni training, atau murni pelatihan, tetapi ini sudah semi bansos," tambahnya.

Jokowi juga menyebut  bahwa nominal Rp 600 ribu sudah termasuk semi bansos, khususunya untuk para korban PHK.

Sebab, ia menyebut hampir 90 % masyarakat yang mengikuti program Kartu Pra Kerja merupakan korban PHK Covid-19.

"Sehingga yang enam ratus ribu selama empat bulan itu sudah semi bansos, terutama untuk korban PHK," kata dia.

"Ini hampir saya kira 80, 90 persen yang ikut Kartu Pra Kerja ini memang korban PHK," tambahnya.

Jokowi menekankan biaya Rp 1 juta yang disinggung Najwa sebelumnya bukanlah hal yang mesti disoroti.

Ia lalu menjelaskan bagaimana Kartu Pra Kerja adalah program yang terbuka, dimana masyarakat bisa bebas mengikuti pelatihan yang mana.

Ditambah biayanya juga terbuka dan bisa dipilih sesuai program.

"Bahwa ada biaya Rp 1 juta untuk pelatihan, itu bukan itu," jelasnya.

"Karena ini adalah sebuah program yang terbuka, artinya semua perusahaan bisa menawarkan pelatihan lewat online," kata Jokowi.

"Biayanya juga terbuka di situ bisa dilihat. Tidak Rp 1 juta, ada yang Rp 168 ribu, hingga Rp 800 ribu. Tinggal milih kok, tergantung pelatihan yang diinginkan," kata Jokowi menambahkan.

"Kartu Pra Kerja ini sudah bukan murni training, atau murni pelatihan, tetapi sudah masuk ke semi bansos dalam rangka Covid-19 ini," ujarnya lagi.

Simak videonya mulai dari menit ke 5.25:

(TribunWow.com/Anung)