Virus Corona

Bahas Corona, Refly Harun Singgung Bagi-bagi Kekuasaan Era Jokowi: Presiden Tak Cukup Percaya Diri

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pakar Hukum Tata Negaram, Refly Harun menyinggung adanya bagi-bagi kekuasaan di era Presiden Joko Widodo (Jokowi), Jumat (24/4/2020).

"Padahal bahasa sehari-hari ini pengangguran, persoalannya adalah efektivitas."

Selain karena kondisi yang masih di tengah pandemi, Refly meragukan efektivitas Kartu Pra Kerja yang memberikan pelatihan secara online.

Ia pun secara gamblang meragukan kesediaan warga berlatih secara online melalui program Kartu Pra Kerja.

• Pendaftaran Kartu Pra Kerja Gelombang II Dibuka Hari Ini 20 April, Simak Cara Daftarnya Berikut

"Apakah betul sistem online itu akan efektif bagi mereka? Betulkan mereka mau belajar?," tanya Refly.

"Kalaupun mereka sudah tahu, sudah belajar apakah kemudian mereka sanggup mencari pekerjaan di tengah pandemi Covid-19 yang tidak jelas kapan selesainya kini?"

Lebih lanjut lagi, Refly mengatakan tak cuma para pengangguran yang kini dicemaskan dengan keberlangsungan hidup di tengah wabah Virus Corona.

Menurut dia, warga yang kini masih bekerja pun merasakan kekhawtairan jika mendapat PHK.

"Jangankan mereka yang kehilangan pekerjaan untuk pra pekerja saat ini, mereka yang saat ini sedang bekerja pun terancam di PHK," ujar Refly.

"Sekarang kita tahu, produktivitas kita melemah, size-nya menjadi kecil, penghasilan usaha menjadi jauh berkurang."

Karena itu menurut Refly, selayaknya anggaran yang digelontorkan pemerintah untuk Kartu Pra Kerja dialihkan untuk penanganan Virus Corona.

"Sehingga yang namanya PHK akan menjadi pilihan yang rasional."

"Sekali lagi pertanyaannya apakah tetap penting proyek ini dilanjutkan? Kenapa tidak uang yang triliunan itu semua dikonsentrasikan kepada penanganan Covid-19?," tukasnya. (TribunWow.com)