Virus Corona

Dapat Masukan dari Imam Prasodjo soal Warga Jateng di Jakarta, Ganjar Pranowo: Anda Agak Tidak Tepat

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo terkait dengan nasib warganya yang berada di DKI Jakarta setelah adanya larangan mudik.

TRIBUNWOW.COM - Sosiolog Imam Prasodjo memberikan masukan kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo terkait dengan nasib warganya yang berada di DKI Jakarta.

Seperti yang diketahui, dengan imbauan, bahkan saat ini sudah ada larangan mudik di tengah Virus Corona, maka mau tidak mau para perantau harus tetap tinggal di Jakarta ataupun wilayah rantau lainnya.

Dilansir TribunWow.com, Imam Prasodjo awalnya menanggapi baik sikap dari Ganjar yang tetap memperdulikan warganya yang tidak bisa pulang ke kampung halamannya di Jawa Tengah.

Sosiolog Imam B. Prasodjo bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. (Youtube/Talk Show tvOne)

Ditagih Imam Prasodjo soal Dana 1 Triliun untuk Warga Jateng di Jakarta, Ganjar: Saya Luruskan Dulu

Imam Prasojdo kemudian menyarankan jika memang benar Ganjar Pranowo ingin membantu warganya yang ada di Jakarta yaitu bisa dilakukan dengan cara pelacakan melalui jaringan listrik.

Dirinya memastikan kebanyakan besar para perantau di Jakarta tinggal di kontrakan maupun kos-kosan.

Selain itu, mereka yang mengontrak kemungkinan memakai langganan listrik dengan daya 450 VA.

Maka dari itu, menurut Imam Prasojdo bisa mendaftar warga Jateng melalui langganan listrik tersebut.

"Pak Ganjar ini sedikit masukan, saya mengamati bahwa banyak pekerja migran yang bekerja harian di sini, itu punya rumah kontrakan," ujar Imam Prasodjo.

"Nah itu bisa dengan mudah ditelusuri dengan rumah-rumah, awalnya diverifikasi yang mempunyai langganan listrik 450," sambungnya.

"Pak Ganjar bisa dengan mudah sekali mendeteksi mereka apakah mereka ada di rumah kontrakan itu."

Selain itu, Imam Prasojdo juga menyarankan kepada Ganjar bahwa tidak perlu mendirikan tenda ataupun menyiapkan tempat tinggal sementara.

Caranya yaitu cukup dengan memberikan bantuan berupa biaya untuk membayar kontrak rumah tersebut.

Bantah Najwa Tutupi Data Corona, Jokowi Gambarkan Kepanikan Masyarakat: Kita Enggak akan Mampu

"Tidak usah pakai tenda pak, bantu saja rumah kontrakannya selama sebulan, saya kira itu akan membuat mereka lebih leluasa untuk tinggal," katanya.

Namun masukan tersebut tidak langsung dibenarkan oleh Ganjar.

Ganjar Pranowo mengatakan tidak semua para perantau di Jakarta mempunyai kontrakan.

Halaman
123