"Ada juga pejabat yang tadinya super optimis kalau lihat pernyataannya, ekonomi Indonesia bagus, stabil, begini begitu," jelas Rizal Ramli.
"Tiba-tiba over night akhir Maret berubah menjadi super pesimis bahwa ekonomi Indonesia gara-gara Corona seolah-olah yang disalahkan hanya Corona."
Terkait hal itu, Rizal Ramli menyebut anjloknya perekonomian negara tak hanya disebabkan oleh wabah Virus Corona.
• Sandiaga Uno Gambarkan Kehidupan di Dunia Pasca Pandemi Corona: Kita akan Melihat Satu Realita Baru
Ia pun menyinggung sejumlah kebijakan yang dinilai keliru.
"Bukan kebijakan sebelumnya yang super konservatif, yang ngawur, dan tidak ada value edit-nya itu tiba-tiba menjadi super pesimis," ujar Rizal Ramli.
"Bahwa ekonomi Indonesia akan anjlok minus 2 persen."
Lebih lanjut, Rizal Ramli menyebut pemerintah kini tengah mencari-cari alasan atas anjloknya perekonomian.
"Sebetulnya ini hanya alasan yang dicari-cari untuk men-justifikasi, memberikan alasan bahwa budget defisit bisa ditingkatkan dari minus 3 persen GDP (Gross Domestic Product) jadi 5 persen GDP," tuturnya.
"Karena kalau ekonominya masih positif, tidak ada alasan untuk menaikkan budget defisit jadi 5 persen."
Bahkan, menurutnya kini pemerintah tengah memanfaatkan wabah Virus Corona untuk mengajukan utang lebih besar.
"Mumpung ada Corona, budget defisit kita tingkatin supaya bisa utang lebih besar," ungkap Rizal Ramli.
"Otaknya ini kan cuma utang, ilmunya itu enggak lebih dan enggak kurang," tukasnya. (TribunWow.com)