Virus Corona

Kata JK soal Kondisi Ekonomi di Tengah Wabah Corona: Kita Boleh Sulit, tapi Harus Tetap Makan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK) dalam tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (21/4/2020).

TRIBUNWOW.COM - Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK) angkat bicara soal kondisi ekonomi saat dilanda wabah Virus Corona.

Dilansir TribunWow.com, JK mengatakan pemerintah harus siap mengambil risiko dari setiap pilihan yang diambil soal penanaganan virus dengan nama Covid-19 itu.

Menurut JK, meskipun dalam kondisi ekonomi yang sulit pemerintah harus tetap menjamin kebutuhan pokok warganya.

Hal itu disampaikan JK melalui tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (21/4/2020).

Kisah-kisah Pilu Masyarakat Terdampak Pandemi Virus Corona, Ada yang Tak Bisa Makan Dua Hari

"Sebab ekonomi sulit karena orang tidak bekerja, untuk menyelesaikan virus ini orang harus tinggal di rumah," kata JK.

"Ini memang dilema-dilema yang pilihannya harus dipilih, semua mempunyai risiko."

JK menyatakan, bantuan sosial harus diberikan pemerintah untuk semua warga yang tak bisa bekerja akibat Virus Corona.

Menurut dia, kebutuhan pokok warga harus dipenuhi oleh pemerintah, terutama dalam kondisi pandemi seperi yang saat ini terjadi.

"Tapi tidak ada suatu pilihan yang tidak punya risiko," terangnya.

"Jadi sulit mengatakan apa yang harus dilakukan dewasa ini selain berikan tentu bantuan sosial pada masyarakat, berikan suatu BLT pada masyarakat, menjaga pangan masyarakat."

Sebut Prabowo Tak Ada Suara saat Virus Corona, Rizal Ramli: Dia Tak Tandatangani Proyek Alutsista

Lebih lanjut, ia menyinggung soal keinginan pemerintah tetap meningkatkan investasi di tengah wabah Virus Corona.

Menurut JK, hal itu mustahil terjadi.

"Karena pengalaman juga di mana-mana, kita boleh sulit tapi harus tetap makan, harus tetap tersedia kebutuhan pokok masyarakat, harus dijaga itu," kata JK.

"Karena tidak mungkin kita mengatakan 'Ayo investasi', siapa yang mau investasi dalam keadaan kayak gini?"

Ia menambahkan, yang kini perlu dilakukan yakni menyelesaikan sebab utama, yakni Virus Corona.

"Enggak mungkin itu terjadi, jangankan berdagang, siapa yang mau beli dalam kondisi hari ini?," ucap JK.

"Jadi bertahan ekonominya supaya masyarakat bisa memenuhi kebutuhan, kemudian kita selesaikan mengurangi sebabnya."

Meskipun cukup sulit, JK meyakini perekonomian Indonesia akan pulih seusai wabah Virus Corona.

"Maka kita pelan-pelan akan baik. Ekonomi kita bisa selesai tentu akan sulit, tentu tidak mudah," ujar JK.

"Tentu karena kita tidak sekuat China maka harus defisit," tukasnya.

Simak video berikut ini menit ke-8.42:

Kritikan Rizal Ramli

Pada kesempatan itu, sebelumnya Mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Menko Ekuin), Rizal Ramli terang-terangan mengkritik kondisi ekonomi Indonesia setelah dilanda wabah Virus Corona.

Dilansir TribunWow.com, Rizal Ramli mengatakan wabah Virus Corona dimanfaatkan pemerintah untuk kembali mengambil utang yang jauh lebih besar.

Padahal menurut dia, perekonomian negara bahkan sudah bermasalah sejak sebelum Virus Corona melanda.

• Ganjar Pranowo Beberkan Data Pemudik di Jawa Tengah saat Pandemi Corona: Jalur Darat Lebih Banyak

Pada kesempatan itu, mulanya Rizal Ramli menuding pemerintah menyewa jasa buzzer untuk menyelesaikan masalah Virus Corona.

"Kita nyewa buzzer jumlahnya cukup besar, bayangin masalahnya Corona, masalah kesehatan yang disewa buzzer," ucap Rizal Ramli.

"Ini pemerintah pikir dia bisa menyelesaikan masalah misinformasi dari buzzer."

Lantas, Rizal Ramli pun menyinggung adanya rasa pesimis yang dirasakan oleh seorang pejabat terhadap kondisi ekonomi negara.

Padahal, menurutnya sang pejabat mulanya sanggat percaya diri mengatakan tak ada dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh wabah Virus Corona.

"Ada juga pejabat yang tadinya super optimis kalau lihat pernyataannya, ekonomi Indonesia bagus, stabil, begini begitu," jelas Rizal Ramli.

"Tiba-tiba over night akhir Maret berubah menjadi super pesimis bahwa ekonomi Indonesia gara-gara Corona seolah-olah yang disalahkan hanya Corona."

Terkait hal itu, Rizal Ramli menyebut anjloknya perekonomian negara tak hanya disebabkan oleh wabah Virus Corona.

• Sandiaga Uno Gambarkan Kehidupan di Dunia Pasca Pandemi Corona: Kita akan Melihat Satu Realita Baru

Ia pun menyinggung sejumlah kebijakan yang dinilai keliru.

"Bukan kebijakan sebelumnya yang super konservatif, yang ngawur, dan tidak ada value edit-nya itu tiba-tiba menjadi super pesimis," ujar Rizal Ramli.

"Bahwa ekonomi Indonesia akan anjlok minus 2 persen."

Lebih lanjut, Rizal Ramli menyebut pemerintah kini tengah mencari-cari alasan atas anjloknya perekonomian.

"Sebetulnya ini hanya alasan yang dicari-cari untuk men-justifikasi, memberikan alasan bahwa budget defisit bisa ditingkatkan dari minus 3 persen GDP (Gross Domestic Product) jadi 5 persen GDP," tuturnya.

"Karena kalau ekonominya masih positif, tidak ada alasan untuk menaikkan budget defisit jadi 5 persen."

Bahkan, menurutnya kini pemerintah tengah memanfaatkan wabah Virus Corona untuk mengajukan utang lebih besar.

"Mumpung ada Corona, budget defisit kita tingkatin supaya bisa utang lebih besar," ungkap Rizal Ramli.

"Otaknya ini kan cuma utang, ilmunya itu enggak lebih dan enggak kurang," tukasnya. (TribunWow.com)