TRIBUNWOW.COM - Aksi-aksi solidaritas kepada anggota masyarakat terdampak Virus Corona ditunjukkan sejumlah masyarakat di berbagai daerah.
Di tengah pandemi Covid-19 yang dihadapi segenap warga masyarakat di Indonesia, timbul stigma terhadap mereka yang terkait dengan virus tersebut.
Pengucilan dan penolakan jenazah korban terpapar Virus Corona terjadi di sejumlah daerah.
• Infeksi Corona di Afrika Selatan Menurun Tajam, Pakar: Misterius, Kami Tak Tahu Apa yang Terjadi
Berapa warga tidak mau berinteraksi dengan pasien terinfeksi atau petugas kesehatan yang menangani pasien terpapar Covid-19 yang ada di lingkungannya.
Bahkan sempat ada pemberitaan bahwa seorang perawat telah diusir dari kosnya karena bekerja merawat pasien terinfeksi Virus Corona di rumah sakit.
Namun ternyata kepedulian terhadap sesama yang terdampak virus tersebut masih di tunjukkan oleh beberapa anggota masyarakat.
Di Minahasa Utara, Sulawesi Utara, seorang anggota kepolisian dengan berani turun langsung menguburkan jenazah pasien Covid-19 yang ditelantarkan.
Sementara itu, solidaritas juga ditunjukkan oleh warga Kompleks Puri Cipageran Asri, Kota Cimahi, Jawa Barat yang bergotong royong membantu pasien terpapar Virus Corona di daerahnya.
Dilansir tayangan dari akun YouTube Mata Najwa yang diunggah pada Kamis (16/4/2020), Ketua Forum Warga Kompleks Puri Cipageran Asri, Kota Cimahi, Yuli Setio Indartono, menjelaskan mengenai aksi gotong royong warga tersebut.
Ia menjelaskan bahwa awalnya terjadi kepanikan di antara warga kompleks perumahan setelah mengetahui adanya pasien terjangkit Virus Corona di tengah mereka.
"Awalnya seperti yang mungkin terjadi di kompleks yang lain, begitu ada kabar ada yang positif itu kepanikannya luar biasa," ujar Yuli.
• Solidaritas ABK KM Kelud, Beri Dukungan untuk 40 Rekannya yang Positif Corona: Terus Hidup!
Beberapa warga menolak keberadaan pasien tersebut di lingkungannya, bahkan ada warga yang berniat pindah sementara dari kompleks perumahan tersebut.
"Ada yang meminta supaya pasiennya harus diantar ke rumah sakit dengan ambulans, ada yang ingin pindah sementara dari situ," sambung Yuli.
Pihaknya kemudian melakukan pendekatan pada tokoh masyarakat yang ada di kompleks perumahan tersebut dan memberikan pengertian.
"Kami melakukan pendekatan kepada para tokoh masyarakat, menyampaikan poin-poin yang perlu diketahui. Protokol kesehatan, karateristik penyakit ini, dan bahwa ini adalah musibah yang tidak dikehendaki oleh siapapun, termasuk oleh pasien yang bersangkutan. Sehingga warga perlu untuk membantu," jelas Yuli.