Virus Corona
Solidaritas di Tengah Pandemi Covid-19, Antar Makanan hingga Makamkan Jenazah Pasien yang Terlantar
Aksi-aksi solidaritas kepada anggota masyarakat terdampak Virus Corona ditunjukkan sejumlah masyarakat di berbagai daerah.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Setelah dilakukan upaya edukasi dan sosialisasi pada masyarakat, warga yang ada di kompleks tersebut malah kemudian mendukung.
"Kemudian para tokoh masyarakat di RT 04, RW 10 itu, bergerak kepada masyarakat menyampaikan pemahaman yang benar kepada masyarakat, sehingga kemudian justru dukungan yang mengalir," imbuhnnya.
Komunitas masyarakat di perumahan tersebut membantu menyediakan makan bagi pasien dan keluarga sehingga tetap dapat bertahan di rumah.
"Jadi saat ini, ibu-ibu disana secara gotong royong, ada majelis taklim, gotong royong menyiapkan makan sehari tiga kali untuk keluarga pasien dan pasien itu," ungkap Yuli.
"Sekitar jam 09.00 atau 10.00 WIB diantarkan untuk makan selama tiga kali sehari."
"Ini sudah sedikitnya 10 hari dilaksanakan, dengan iuran dari ibu-ibu kitu sendiri, para warga sendiri. Jadi keluarga tidak mengeluarkan dana sama sekali, di support oleh warga," terangnya.
Yuli menyoroti dukungan mental yang diberikan oleh warga telah membantu kondisi psikologis pasien menjadi lebih baik dalam menjalani musibah yang dihadapinya.
"Yang paling penting yang saya lihat adalah, dukungan mental. Ini yang saya pikir sangat luar biasa, karena keluarga itu merasa di dukung, sehingga terakhir saya ketemu yang bersangkutan kemarin, saya lihat dari jauh, itu terlihat gembira sekali," kata Yuli sambil tersenyum.
Ia mengharapkan dengan suasana hati yang gembira tersebut, pasien terpapar Virus Corona dapat segera sembuh dan dinyatakan bebas Covid-19.
"Keluarganya gembira, pasiennya gembira. Sehingga kami berharap dengan hal seperti ini, suatu situasi psikologis yang bagus itu insya Allah akan mempercepat penyembuhan yang bersangkutan," pungkas Yuli.
Pemakaman Pasien Terlantar di Minahasa
Aksi penolakan oleh masyarakat terjadi di sejumlah daerah, mereka tidak mengizinkan jenazah pasien Virus Corona untuk dimakamkan di sekitar wilayahnya.
Mereka mengira jenazah korban Virus Corona tersebut masih dapat menularkan penyakit meski sudah melalui standar operasional yang benar.
Namun, di antara stigma yang beredar tersebut, masih ada setitik empati yang ditunjukkan oleh seorang anggota aparat kepolisian di Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
Ia adalah Bripka Jerry Tumondo, yang dengan berani memakamkan jenazah pasien terpapar Covid-19 saat tidak ada petugas yang bersedia melakukan prosesi penguburan tersebut.