Breaking News:

Virus Corona

Infeksi Corona di Afrika Selatan Menurun Tajam, Pakar: Misterius, Kami Tak Tahu Apa yang Terjadi

Sejak Sabtu dua pekan lalu, tiba-tiba kurva infeksi Virus Corona di Afrika Selatan turun tajam: dari 243 kasus baru menjadi hanya 17.

Editor: Lailatun Niqmah
AFP/Mizan
Pasien Virus Corona dirawat. 

TRIBUNWOW.COM - Tingkat infeksi harian akibat Virus Corona di Afrika menurun drastis.

Hal itu pun membuat para dokter, pejabat kesehatan di Afrika Selatan, hingga para pakar kebingungan.

Mereka tidak tahu apa yang membuat angka infeksi tersebut tidak naik, seperti yang digambarkan sejumlah ahli sebelumnya.

Muncul Foto Ariel NOAH Kenakan Jas Lab dan Disebut Jadi Relawan Medis untuk Corona, Ternyata Hoaks

Padahal semuanya sudah disiapkan: tempat tidur, bangsal khusus, peralatan medis dan ambulans.

Semua operasi yang tidak mendesak juga sudah ditunda atau dijadwal ulang.

Protokol kesehatan sudah disepakati dan selama beberapa pekan para pekerja kesehatan melakukan latihan menghadapi berbagai skenario wabah.

Namun, hingga hari Senin (13/4/2020), apa yang digambarkan sebagai "tsunami infeksi", seperti yang diperingatkan oleh sejumlah pakar, tidak menjadi kenyataan, atau lebih tepatnya belum menjadi kenyataan.

"Memang aneh sekali situasinya. Misterius. Kami tak tahu apa yang sebenarnya terjadi," ujar Dr Evan Shoul, pakar penyakit menular di Johannesburg.

Tom Boyles, dokter ahli penyakit menular di Rumah Sakit Helen Joseph, salah satu pusat kesehatan terbesar di Johannesburg, mengatakan ia dan dokter-dokter lain "masih bingung dengan angka penurunan infeksi Virus Corona".

"Kami sudah menyiapkan semuanya. Tapi yang kami khawatirkan tidak terjadi. Aneh sekali," kata Boyles.

Meski demikian, para pakar kesehatan memperingatkan terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa angka infeksi harian memang menurun.

Selain itu, para pakar juga mengatakan tren penurunan bisa mendorong para pekerja kesehatan menjadi "lebih santai", sikap yang harus dihindari.

Presiden Cyril Ramaphosa mengatakan penurunan angka infeksi harian disebabkan oleh pembatasan sosial dan telah memutuskan untuk memperluas pembatasan tersebut.

Tadinya pembatasan tersebut akan berakhir pada pekan ini namun diperpanjang hingga akhir April.

Yang menjadi pertanyaan adalah, negara-negara lain juga menerapkan pembatasan, tapi mengapa hasilnya lain?

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Tags:
Virus CoronaCovid-19Afrika Selatan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved