Rencananya, rumah sakit tersebut akan digunakan untuk mengobservasi pasien-pasien terkait Virus Corona yang memiliki gejala ringan dan sedang.
"Sudah ditetapkan disana untuk pasien-pasien dengan kategori ringan sampai dengan sedang," jelas Yudo.
"Ini juga dikhususkan untuk pasien-pasien dari luar negeri atau migran."
"Namun juga bisa digunakan untuk masyarakat dari rumah sakit-rumah sakit di sana yang tidak bisa menampung (pasien)," sambungnya.
Direncanakan, dalam fasilitas observasi tersebut akan disediakan seribu tempat tidur untuk menampung pasien terkait Virus Corona.
Tahap pembangunan pertama menyasar pengerjaan dua gedung bertingkat yang akan menampung 340 tempat tidur.
Dua gedung tersebut diprioritaskan diselesaikan untuk menampung 240 Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan 100 Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
340 tempat tidur tersebut disediakan untuk fasilitas observasi non ICU, sedangkan 20 tempat tidur lainnya akan disediakan untuk fasilitas ICU.
Adapun pembangunan tahap kedua akan dilaksanakan untuk membuat fasilitas kesehatan yang dapat menampung 640 tempat tidur.
Pembangunan tersebut juga dibagi menjadi tiga zonasi, yaitu Zona A, Zona B, dan Zona C.
Zona A (Renovasi Eks Sinam) meliputi gedung penunjang seperti mess petugas, dokter dan perawat, gedung sterilisasi, gedung farmasi, gedung gizi, laundry, gudang, dan power house.
Sementara Zona B meliputi fasilitas penampungan dan fasilitas pendukung seperti ruang isolasi, ruang observasi, laboratorium, ruang sterilisasi, GWT, Central Gas Medik, instalasi jenazah, landasan helikopter (helipad), dan zona utilitas.
Zona C merupakan zona pembangunan tahap berikutnya dengan memanfaatkan lahan cadangan.
Lihat tayangan selengkapnya mulai dari menit ke-01:30:
(TribunWow.com/Via)