Virus Corona
Jokowi Minta Mendagri Tegur Kepala Daerah yang Tutup Jalan: Pastikan Distribusi Logistik Lancar
Presiden Joko Widodo meminta para menteri menyiapkan skenario yang komprehensif menjelang Ramadan dan Idul Fitri.
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Presiden Joko Widodo meminta para menteri menyiapkan skenario yang komprehensif menjelang Ramadan dan Idul Fitri.
"Jangan sepotong-sepotong, atau satu aspek saja atau kepentingan daerah saja. Tapi dilihat secara utuh," kata Jokowi dalam pembukaan rapat terbatas untuk antisipasi mudik Kamis (2/4).
Presiden dalam rapat tersebut mengusulkan alternatif.

"Saya melihat untuk mudik, dalam rangka menenangkan masyarakat mungkin alternatif mengganti hari libur nasional pada hari lain untuk hari raya. Yang kedua memberikan fasilitas mudik untuk masyarakat di hari pengganti tersebut. Dan pada hari itu juga bisa menggratiskan tempat-tempat wisata yang dimiliki daerah," katanya.
Sementara untuk menyambut Ramadan, Presiden Joko Widodo meminta menteri dalam negeri menegur kepala daerah terkait penutupan atau blokade jalan-jalan di daerah dalam konteks memastikan kelancaran distribusi logistik.
"Kita harus memastikan distribusi logistik lancar. Kebutuhan pokok tersedia di pasar-pasar. Saya harapkan mendagri juga menegur daerah-daerah yang memblokir jalan-jalannya. Agar urusan distribusi logistik ini tidak terganggu. Saya dapat laporan dari dua daerah kemarin. Urusan beras agak terganggu karena jalan-jalan yang ditutup."
Ditakutkan percepat penyebaran wabah

Sebelumnya, pada pekan ketiga Maret, ada arus mudik ke berbagai daerah di antaranya ke Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Para kepala daerah langsung ambil langkah untuk menangani ini.
Kepala daerah yang telah mengambil langkah termasuk Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang meminta warganya untuk tidak pulang kampung, sementara Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengakui pemudik menjadi masalah.
• Cemaskan Mobilitas Masyarakat ke Luar Jakarta, Anies Baswedan Sampaikan Kekhawatirannya pada Wapres
Di antara mereka yang kembali ke kampung halaman termasuk penjual makanan di ibu kota Jakarta, Juli Winarno.
Juli kembali mudik ke kampungnya, Desa Matesih, Karanganyar, Jawa Tengah setelah selama dua pekan dagangan mi ayam di Jakarta sepi akibat kebijakan bekerja dari rumah.
Menurutnya, hidup di kampung lebih hemat dari pada tetap di Jakarta. Sementara waktu ia akan bertani sambil menunggu pandemi Virus Corona mereda.
"Kalau di Jakarta terus kan, pengeluaran gede, kalau di kampung bisa diminimalisir," katanya kepada BBC News Indonesia, Kamis (26/03).
Sebagai pendatang dari Jakarta, kota dengan tingkat kasus paling tinggi di Indonesia, Juli mengatakan mengetahui bahwa ia bakal diperiksa otoritas kesehatan di kampungya sebelum berbaur dengan masyarakat.